Selanjutnya, sari jeruk dipanaskan dipanci sambil diaduk perlahan. Ketika sari jeruk sudah mendidih  tambahkan gula sesuai dengan selera dan diaduk kembali hingga gula larut (tidak menggumpal). Pengadukan ini dilakukan secara terus-menerus hingga gula benar-benar larut serta mencapai kekentalan yang diinginkan. Setelah itu, dinginkan sirup sebentar dan sirup siap disajikan untuk menemani ketika cuaca panas di kala para warga pulang dari sawah.
Mahasiswa KKN UNNES GIAT ini juga memanfaatkan Jeruk Tanggel sebagai formulasi sabun cuci piring yang ramah lingkungan. Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian, perabotan, badan, dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali (natrium atau kalium hidroksida) dan trigliserida dari asam lemak rantai karbon C16 melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan. Fungsi utama sabun yang merupakan sebagai zat pencuci karena terkandung surfaktan.Â
Kandungan surfaktan yang menjadi bahan pembersih, merupakan molekul yang terdiri dari gugus polar yang suka air (hidrofilik) dan gugus non polar yang suka lemak/minyak (lipofilik) sehingga dapat menyatukan campuran yang mengandung air dan minyak untuk dapat dihilangkan dengan air.Â
Dengan tinjauan ini, kami mahasiswa KKN UNNES GIAT meminimalisir limbah kimia hasil cuci piring dengan menambahkan formulasi ekstrak kulit jeruk ke dalam adonan sabun cuci piring.
Pembuatan sabun cair cuci piring ini dilakukan dengan langkah pertama membuat ekstrak kulit jeruk dengan cara mencucinya di air mengalir sampai bersih kemudian memblendernya hingga halus dengan ditambahkan sedikit air. Kemudian ditambahkan perasan jeruk nipis, tujuannya untuk mengangkat dan menghilangkan bau amis.Â
Bubur kulit jeruk selanjutnya di saring untuk mendapatkan ekstrak airnya. Ketika penyaringan ditambahkan air sedikit demi sedikit hingga warna air hijau perasan mulai memudar. Langkah kedua yaitu proses membuat adonan dengan memasukkan texapon pada toples dan ditambahkan air sedikit demi sedikit. Dilanjutkan menambahkan camperlan sebanyak 20 ml dan diaduk kembali hingga rata.Â
Ditambahkan pula garam yang berfungsi sebagai pengental dan EDTA yang berfungsi sebagai pengawet. Setelah semua bahan diaduk hingga rata lalu ditambahkan 500 ml air ekstrak daun pandan sedikit demi sedikit dan diaduk kembali. Pengadukan dilakukan selama kurang lebih 1 jam hingga texapon seluruhnya dapat larut.Â
Tahap akhir yaitu toples ditutup dan adonan sabun didiamkan selama kurang lebih 1-2 hari hingga busa yang muncul pada proses pembuatan hilang seluruhnya. Setelah itu sabun formulasi ekstrak kulit jeruk dapat digunakan untuk mencuci peralatan-peralatan rumah tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H