menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Senja di Pelabuhan Kecil ini mempunyai makna Kesendirian, kehilangan, Kesedihan serta menyangkutkan karya sastra ini dengan alam sekitar nya. Puisi karya Chairil Anwar ini membuat si pembaca ikut merasakan kesedihan dan membayangkan berada di dalam situasi tersebut, Kata kata yang sederhana tetapi mempunyai makna yang cukup luas pada bait pertama terdapat kata 'tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, tiang serta temali' makna nya adalah putus asa dan kehilanga harapannya dalam mencari cinta dan dalam kata 'menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut' makna nya penulis sudah pasrah terhadap keadaan terlihat dari kata menghembus yg artinya menarik nafas kemudian membuang nafas supaya merasa tenang. Kemudian pada bait ke-2 terdapat kata 'gerimis mempercepat kelam ' yang artinya Suasana hati yang sedih yang mudah sekali luka atau tergores menceritakan keadaan diri si penulis, dan pada kata 'tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak' menggambarkan diri nya yang murung, sedih seperti tidak punya semangat hidup . Pada bait ke-3 terdapat kata 'Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan" Menggambarkan kesedihan yang cukup dalam karna kehilangan membuat nya sendiri tanpa siapapun, di dalam bait ketiga ini di tegaskan kata perpisahan 'sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan' Menunjukkan kepasrahan si penulis tetapi ia akan selalu memiliki kenangan yang selalu ia simpan seperti pada kata 'sedu penghabisan bisa terdekap' Puisi Senja di pelabuhan kecil ini berkaitan dan mengilustrasikan kata nya dengan alam seperti senja merupakan bagian waktu dalam hari dimana keadaan setengah gelap dan memancarkan warna yang indah dan Pelabuhan merupakan tempat dimana kapal-kapal berlabuh yang berada di ujung samudra, sungai, atau danau. Di dalam Puisi ini terdapat amanat kesedihan, ataupun kehilangan merupakan pelengkap kehidupan tetapi kita tidak boleh berlarut-larut di dalam kesedihan kita hrs mengikhlaskan yang sudah terjadi dan menjadikan ini sebuah pelajaran agar kedepannya bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
- Puisi Aku
Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu