"Hari ke-21, [terima] dosis vaksin kedua lalu dicek ulang antibodinya maka akan dikatakan tercapai antibodi dengan imunitas yang penuh, yakni pada hari ke-28," tutur Erlina.
Berdasarkan proses pembentukan antibodi tersebut, Erlina menilai seseorang masih bisa terpapar COVID-19 bahkan setelah divaksin. Kemungkinan itu bisa terjadi jika saat hari penyuntikan, orang tersebut sedang dalam masa inkubasi.
"Bisa saja terdapat seseorang yang saat dilakukan vaksinasi sudah terinfeksi sebelum disuntik. Atau terpapar dalam masa inkubasi, tapi tidak kita ketahui, maka kemudian divaksin setelah beberapa hari akan muncul gejala sehingga saat diperiksa positif," ucap Erlina.
"Tetapi, sebetulnya ini bukan karena vaksin. Tetapi karena memang sudah terpapar sebelumnya atau masa inkubasi pada saat vaksinasi," lanjut dia.
Ia pun memastikan jika positif corona setelah disuntikkan vaksin, maka tidak akan mengalami sakit yang parah. Erlina juga mengingatkan bahwa vaksinasi tidak akan menjamin 100 persen kebal dari paparan virus corona
"Kalaupun sudah divaksin, masih ada kemungkinan terjangkit juga maka protokol kesehatan jangan dilupakan," tutup Erlina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H