Mohon tunggu...
Alvina EkaNovianti
Alvina EkaNovianti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Alhamdulillah sehat

Awal yang buruk bukan berarti berakhir dengan buruk juga

Selanjutnya

Tutup

Financial

Vaksinasi Belum Tentu Bisa Melindungi

9 Februari 2021   20:53 Diperbarui: 17 Februari 2021   22:00 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Nama : Alvina Eka Novianti Wulandari

Kelas : 12 MIPA 5

Assalamu'alaikum wr.wb

Halooo, selamat pagi, siang, sore dan malam para pembaca dimana pun kalian berada. Semoga kita selalu diberi kesehatan dan keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Esa dimasa pandemi ini. Aamiin

Proses vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah berlangsung selama lebih dari sepekan. Di tengah pelaksanaannya, ada sejumlah orang yang diumumkan positif corona setelah menerima vaksin corona Sinovac.

Sebut saja, Bupati Sleman Sri Purnomo yang positif corona namun tanpa gejala.

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan, mengungkapkan seseorang yang sudah disuntikkan vaksin corona memang masih memungkinkan positif COVID-19.

"Risiko terjangkit COVID-19 ini akan tetap ada setelah diberikan vaksin, namun risikonya akan jauh lebih rendah. Dan kalau pun terjangkit, gejala klinisnya akan ringan," jelas Erlina dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Kemenkes, Sabtu (23/1).

 Erlina mengambil contoh proses pembentukan antibodi dari seseorang yang disuntikkan vaksin corona, seperti Sinovac hingga Pfizer.

Ia menjelaskan, seseorang yang menerima vaksin corona dosis pertama baru akan mulai terbentuk imunitasnya pada hari ke-12.

Kemudian, orang tersebut akan menerima vaksin dosis keduanya 3 pekan setelah suntikan pertama.

"Hari ke-21, [terima] dosis vaksin kedua lalu dicek ulang antibodinya maka akan dikatakan tercapai antibodi dengan imunitas yang penuh, yakni pada hari ke-28," tutur Erlina.

Berdasarkan proses pembentukan antibodi tersebut, Erlina menilai seseorang masih bisa terpapar COVID-19 bahkan setelah divaksin. Kemungkinan itu bisa terjadi jika saat hari penyuntikan, orang tersebut sedang dalam masa inkubasi.

"Bisa saja terdapat seseorang yang saat dilakukan vaksinasi sudah terinfeksi sebelum disuntik. Atau terpapar dalam masa inkubasi, tapi tidak kita ketahui, maka kemudian divaksin setelah beberapa hari akan muncul gejala sehingga saat diperiksa positif," ucap Erlina.

"Tetapi, sebetulnya ini bukan karena vaksin. Tetapi karena memang sudah terpapar sebelumnya atau masa inkubasi pada saat vaksinasi," lanjut dia.

Ia pun memastikan jika positif corona setelah disuntikkan vaksin, maka tidak akan mengalami sakit yang parah. Erlina juga mengingatkan bahwa vaksinasi tidak akan menjamin 100 persen kebal dari paparan virus corona

"Kalaupun sudah divaksin, masih ada kemungkinan terjangkit juga maka protokol kesehatan jangan dilupakan," tutup Erlina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun