Mohon tunggu...
Alvina dwi Hasanah
Alvina dwi Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sebagai Mahasiswa di UIN KHAS Jember

Suka membaca karya-karya sastra dan ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konteksualisasi Hadis tentang Toleransi

28 Juni 2024   11:45 Diperbarui: 28 Juni 2024   12:54 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Toleransi adalah elemen kunci yang diperlukan untuk mendorong saling pengertian dan menghormati perbedaan yang ada. Untuk mencegah konflik antar umat beragama, toleransi harus menjadi kesadaran kolektif semua kelompok sosial, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia. Toleransi dapat diwujudkan salah satunya melalui pendidikan agama. Pendidikan agama sering kali diartikan sebagai upaya seseorang untuk mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan budaya.

Dalam masyarakat yang notabene muslim seperti Indonesia, toleransi menjadi sangat penting. Keterpaduan dan keselarasan antar umat beragama dapat tercapai jika setiap individu memiliki kesadaran akan pentingnya toleransi. Toleransi bukan hanya tentang menghormati perbedaan, tetapi juga tentang menghargai dan mengakui hak-hak setiap individu untuk berbeda. Dengan demikian, toleransi dapat membantu mencegah konflik dan meningkatkan keselarasan antar umat beragama.

Toleransi juga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, sebagai salah satu negara yang dikenal memiliki nilai sikap toleransi yang tinggi. Sejarah Indonesia telah menunjukkan bahwa toleransi telah menjadi bagian dari budaya bangsa. Dalam sejarah, Indonesia telah mengalami berbagai konflik, tetapi toleransi telah menjadi cara untuk mengatasi konflik dan meningkatkan keselarasan antar umat beragama.

Namun, toleransi tidak hanya terbatas pada aspek agama. Toleransi juga dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti budaya, etnis, dan sosial. Dengan demikian, toleransi dapat membantu mencegah konflik dan meningkatkan keselarasan antar umat beragama. Toleransi juga dapat membantu meningkatkan kesadaran diri, sehingga individu dapat lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Bahkan toleransi sendiri merupakan pedoman umat beragama khususnya agama islam. Dalam agama islam toleransi sangat ditekankan dalam bernegara khususnya di indonesia.

Berbicara toleransi dalam agama islam tentu tidak terhindarkan pada sumber hukum syariat, yaitu Al Quran dan Hadist, karena memang segala keputusan maupun suatu sikap berlandaskan Al Quran Dan Hadist. Maka dari itu sangat relevan bila toleransi ini dikaji dengan sudut pandang Al Quran maupun Hadis, dan Alhamdulillah penulis memilih untuk mengutip Hadist sebagai bahan kajian kali ini.

a.Hadis Toleransi

Kita berbicara tentang toleransi, khususnya tentang Islam yang dikenal sebagai agama yang memiliki sikap toleransi yang sangat kuat, baik antar sesama umat Islam maupun dengan agama lain. Toleransi atau moderasi adalah suatu sikap dalam Islam yang menunjukkan sikap saling menghormati, menerima, memahami dan didasari oleh kerendahan hati terhadap sesama. Kata "sesama" sering disalahgunakan dalam kehidupan bermasyarakat.Toleransi sendiri dalam Islam juga dijelaskan dari sumber hukum kedua yaitu Hadis Nabi yang diceritakan oleh Ibnu Abbas, bahwa Ia berkata, dan ia menanyakan kepada Rasulullah saw. "Agama manakah yang paling dicintai Allah?" kemudian beliau bersabda:

Yang Artinya : Yazid menceritakan kepada kami dan ia berkata: telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Dawud bin Al Hushain dari Ikrimah dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: Dikatakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah? maka Rasulullah Saw bersabda: Al Hanifiyyah As Samhah (yang lurus serta toleran)..

Agama yang toleran di sini berarti ialah agama yang mengamalkan kebebasan menjalankan ideologi sesuai keyakinannya. Sekaligus pemahaman tersebut merupakan hasil kesepakatan dan tidak dapat dipenuhi, karena pemahaman tersebut merupakan pemahaman yang diyakini kebenarannya oleh iman dan akal sehat. Dan tidak semua orang menaati ajaran yang tidak diyakini akan kebenarannya. Adapun benar dan salahnya sepenuhnya dikembalikan kepada Allah Yang Maha Mengetahui..

Dengan demikian hadis ini dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bertoleransi antar umat beragama, agar dapat melaksanakan kehidupan yang aman, tentram dan damai khususnya di negara Indonesia yang memiliki bermacam macam agama, budaya dan suku.

2.Kontekstualisasi Hadis

Hadits tentang toleransi dalam Islam menitikberatkan pada makna toleransi sebagai suatu sikap yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam menghadapi masyarakat Madinah. Toleransi dalam Islam berarti saling memikul dan menyangga serta memberikan ruang kepada orang lain meskipun berbeda pendapat. Dalam Al-Qur'an, toleransi dibagi menjadi dua bagian, yaitu toleransi terhadap sesama muslim dan toleransi terhadap non-muslim. Konsep kerja sama dan toleransi hanya berlaku untuk kepentingan sekuler dan tidak berlaku untuk kepentingan agama. Dalam konteks teologis, toleransi erat kaitannya dengan tuntutan agama, yang harus diwujudkan dalam tindakan dan perbuatan nyata dalam masyarakat. Ekspresi keimanan tidak mendiskriminasi agama. Setiap komunitas keagamaan harus menerapkan keyakinannya dalam praktik sehari-hari. Keyakinan yang sejati terhadap amal shaleh, kerukunan, saling pengertian, penerimaan dan perkembangan hidup. Kontekstualisasi hadis toleransi juga terlihat pada konteks pemberian hadiah kepada kaum musyrik. Kajian ini fokus pada kualitas Hadis toleransi Islam dalam memberikan hadiah kepada kaum musyrik serta pemahaman tekstual dan kontekstualisasi Hadis toleransi Islam dalam memberikan hadiah kepada kaum musyrik

Toleransi adalah nilai yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dan toleransi ini bukan hanya di tekankan dalam konsep bernegara melainkan dalam ajaran Islam sendiri juga dianjurkan untuk bertoleransi antar sesama umat manusia, dan anjuran ini berlandaskan dari Hadis Nabi Muhammad Saw. Karena dengan adannya toleransi setiap perbedaan antar agama, suku, budaya dapat terhindar dari konflik sosial kehidupan, bahkan juga dapat meningkatkan keterbukaan, kesadaran, meningkatkan kualitas hubungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun