Mohon tunggu...
Alvina dwi Hasanah
Alvina dwi Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sebagai Mahasiswa di UIN KHAS Jember

Suka membaca karya-karya sastra dan ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Telaah Hadis yang Berkaitan dengan Komunikasi Serta Kontekstualisasinya dalam Era Modern

25 Juni 2024   21:35 Diperbarui: 25 Juni 2024   21:55 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Analogi dengan Hadis. Hadis tersebut mengingatkan kita bahwa satu kalimat saja bisa membawa konsekuensi serius. Di zaman Rasulullah , mungkin kalimat ini diucapkan dalam percakapan sehari-hari. Namun, dalam konteks modern, kalimat ini bisa diibaratkan sebagai status di media sosial, tweet, atau komentar di internet. Artinya, kita harus berhati-hati dalam setiap kata yang kita ucapkan atau tulis karena dampaknya bisa sangat besar dan merugikan.

Tak lupa, penulis juga mencatumkan beberapa langkah bijak dalam berbicara dan menulis, diantaranya:

1.Tahan Diri dan Refleksi: Sebelum menulis atau mengucapkan sesuatu, pikirkan baik-baik. Apakah yang kita sampaikan bermanfaat? Apakah ada kemungkinan menyinggung perasaan orang lain?

2.Verifikasi Informasi: Jangan langsung menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Selalu cek sumber dan validitas informasi tersebut.

3.Sopan Santun dan Empati: Gunakan bahasa yang sopan dan penuh empati. Ingat bahwa di balik layar ada manusia yang memiliki perasaan.

4.Belajar dari Kesalahan: Jika terlanjur mengucapkan atau menulis sesuatu yang salah, segera minta maaf dan klarifikasi. Mengakui kesalahan adalah tanda kedewasaan dan tanggung jawab.

Jadi, hadis ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam berucap dan menulis. Di era digital yang serba cepat dan instan, menjaga lisan menjadi semakin penting. Dengan demikian, kita tidak hanya menjaga diri kita dari dampak negatif, tetapi juga menjaga harmoni dan kedamaian dalam masyarakat. Seperti pepatah lama yang berkata, "Mulutmu harimaumu," mari kita jaga kata-kata kita agar tidak menjadi bumerang yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun