Mohon tunggu...
alvilutviah
alvilutviah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Seorang mahasiswi dengan minta kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pondok Boro, Potret Dampak Urbanisasi Dan Tantangan Tata Ruang Kota Semarang Menuju Smart City

20 Desember 2024   13:10 Diperbarui: 20 Desember 2024   12:46 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai upaya untuk mewujudkan Semarang sebagai kota cerdas yang berkelanjutan, pemerintah perlu mempertimbangkan pendekatan yang lebih holistik dalam menangani permukiman kumuh dan urbanisasi yang pesat. Meskipun program seperti pembangunan Rusunawa telah disiapkan, penting bagi pemerintah untuk lebih intens dalam melakukan pendekatan yang sensitif terhadap aspek budaya dan ekonomi masyarakat, terutama dalam mengatasi resistensi penghuni seperti yang terjadi di Pondok Boro. Sosialisasi yang lebih mendalam mengenai manfaat relokasi, serta penyesuaian dengan pola sosial dan budaya penghuni, dapat membantu mengurangi penolakan dan mempercepat proses pemindahan ke kawasan yang lebih layak huni. Selain itu, penyediaan fasilitas yang memadai di Rusunawa, seperti ruang sosial dan akses pekerjaan, serta peningkatan program pelatihan keterampilan, akan sangat membantu dalam menciptakan lingkungan yang tidak hanya layak huni, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat urban. Pemerintah Semarang harus memastikan bahwa kebijakan pembangunan kota cerdas tidak hanya terfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pemberdayaan sosial dan ekonomi, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari transformasi kota yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun