Mohon tunggu...
alvikhoeriyah
alvikhoeriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa semester 3 yang penuh semangat dalam mengejar ilmu dan pengetahuan. Di tengah perjalanan kuliah, saya berfokus pada pengembangan diri, baik dalam akademik maupun kegiatan ekstrakurikuler. Saya percaya bahwa pendidikan yang berkualitas tidak hanya berasal dari kelas, tetapi juga dari pengalaman dan interaksi dengan berbagai komunitas. Saat ini, saya aktif mencari peluang untuk berkontribusi dalam proyek-proyek yang dapat mengasah keterampilan dan memperluas wawasan saya. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan dedikasi yang kuat, saya terus berupaya untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Opini : Inovasi dan Teknologi: Solusi atau Pemicu Pengangguran?

12 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   23:07 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Selain itu, penting untuk memperluas program pelatihan ulang (re-skilling) dan peningkatan keterampilan (up-skilling) bagi pekerja yang sudah ada. Pemerintah dapat memberikan dukungan melalui kebijakan yang mendorong pelatihan keterampilan digital untuk para pekerja, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan kebutuhan industri yang berubah. Program pelatihan ini tidak hanya akan membantu para pekerja untuk tetap relevan di dunia kerja, tetapi juga memberikan peluang bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan baru yang lebih berkualitas. (DelvaDigital, 2024; Tirto.id, 2024).

Lebih lanjut, pemerintah juga perlu memberikan dorongan lebih kepada sektor kewirausahaan berbasis teknologi. Misalnya, melalui pemberian insentif atau akses modal bagi para wirausahawan muda yang ingin mengembangkan bisnis berbasis teknologi. Langkah ini tidak hanya akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, tetapi juga membuka peluang bagi inovasi yang dapat menggerakkan perekonomian dan mempercepat perkembangan sektor teknologi di Indonesia. Dengan upaya-upaya ini, teknologi dapat diubah menjadi peluang yang memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.

Menurut saya, langkah-langkah tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat bisa beradaptasi dengan cepat. Tanpa pendekatan yang tepat, kita berisiko menghadapi kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin lebar. Dengan pendidikan dan kebijakan yang mendukung, teknologi bisa menjadi peluang, bukan ancaman, bagi banyak orang.

Teknologi sebagai Solusi

Teknologi bukan hanya sebuah ancaman, tetapi juga menawarkan berbagai solusi untuk mengatasi masalah pengangguran. Contohnya, platform digital seperti marketplace dan e-commerce memberikan peluang bagi banyak orang untuk menjalankan bisnis online tanpa memerlukan modal besar. Hal ini memungkinkan individu, bahkan yang berasal dari daerah terpencil, untuk memanfaatkan internet sebagai sumber pendapatan. Selain itu, perkembangan teknologi juga menciptakan profesi baru yang sebelumnya tidak ada, seperti spesialis keamanan siber, analis data, atau pengembang aplikasi, yang kini semakin dibutuhkan oleh berbagai perusahaan yang bergerak di sektor digital. (DelvaDigital, 2024; UNS Digital Library, 2024).

Namun, meskipun teknologi membuka peluang, saya berpendapat bahwa untuk benar-benar memanfaatkannya, masyarakat dan pemerintah perlu lebih fokus pada pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Tidak semua orang dapat serta-merta beralih ke sektor yang berbasis teknologi. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan akses yang lebih luas kepada pelatihan keterampilan digital dan mendukung pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi. Dengan begitu, teknologi bisa menjadi solusi untuk menciptakan pekerjaan baru dan mengurangi pengangguran, bukan sekadar menggantikannya.

Inovasi teknologi menghadirkan tantangan sekaligus peluang besar bagi pasar tenaga kerja. Jika dikelola dengan baik melalui pendidikan yang tepat, pelatihan keterampilan, dan kebijakan yang mendukung, teknologi dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi pengangguran. Namun, jika kita tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi perubahan ini, teknologi bisa justru menjadi ancaman yang memperburuk masalah pengangguran.

Penting bagi pemerintah, sektor pendidikan, dan industri untuk bekerja sama dalam menyediakan akses yang lebih luas terhadap pelatihan digital dan keterampilan teknis. Tanpa langkah proaktif ini, kita berisiko menciptakan kesenjangan yang semakin lebar antara tenaga kerja yang siap menghadapi perkembangan digital dan mereka yang tertinggal. Oleh karena itu, dengan persiapan yang matang, teknologi dapat menjadi alat pemberdayaan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang relevan dengan perkembangan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun