Mohon tunggu...
Cerpen

Inikah Qurban Sesungguhnya?

29 Agustus 2017   08:51 Diperbarui: 29 Agustus 2017   08:58 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehari sebelum idul adha, ada seseorang perempuan di salah satu pasar tradisional datang dengan terburu-buru, terlihat jelas pakainnya yang lusuh serta terliat pula bercak keringat pada ketiak bajunya dan keringat deras yang membasahi kulit wajahnya. Terpampang jelas kresek hitam yang digenggamnya tampak mengkilat, terlihat jelas bahwa keringatnya telah membasahi kresek tersebut. Sudahlah pasti dia berangkat kepasar tradisional dengan berjalan kaki.

Sesampainya dipasar perempuan baya yang kira-kira usianya kisaran 55 tahun ini menghampiri salah satu penjual hewan qurban tersebut. Setelah berbincang-bincang lebih lanjut ternyata nama dari penjual hewan qurban tersebut adalah solikin. Selanjutnya perempuan baya tersebut mencari-cari hewan qurban yaitu kambing. Setelah lama mencari dan merasa pas dengan kambing pilihannya perempuan itupun menanyakan harga tersebut.

"bang sol, berapa harga kambing tersebut?" katanya sambil menunjuk kambing pilihannya tersebut.

"oh, kalo yang itu 2,5 juta buk" dijawabnya dengan tanpa menatap perempuan tersebut.

"waduh bang sol, apakah tidak bisa dikurangkan harga tersebut?" tawarnya.

"tidak bisa, itu sudah harga pas." Dijawab dengan masih tetap tidak menatap perempuan tersebut.

"1,8 juta dah bang ? gimana ?" tetap masih menawar.

"tidak." Dijawab dengan ketusnya.

"kalo kambing yang kurus disana berapa harganya?" sambil menunjuk kambing yang dimaksud.

"yang itu 2 juta" jawab bang sol.

"apakah tidak bisa dikurangi bang sol? Saya hanya membawa uang pas 1,8 juta bang sol.

"tidak ya tidak." Dengan nada sedikit membentak.

Dengan hati yang sedikit kecewa perempuan itu pergi meninggalkan bang solikin dengan kepala yang menunduk dan terlihat jelas butiran air mata perlahan turun membasahi pipi yang mulai berkeriput itu. Didalam hati perempuan tersebut sedang bertempur hebat, dimana tuntutan sang majikan harus pulang membawa seekor qurban dengan uang pas yang majikan belikan, bila tidak melaksanakan tugas yang diberikan maka potongan gajilah taruhannya.

Apakah system qurban seperti ini? Apakah selalu mereka yang dianggap kecil atau lemah yang selalu menjadi bual-bualan orang banyak? Mari kita berfikir bersama akan semua hal yang ada disekitar kita.

Selamat hari raya Idul Adha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun