Mohon tunggu...
Alvian YogaYulianto
Alvian YogaYulianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Politeknik Negeri Jakarta

Mahasiswa Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Menyibak Tabir Kematian Vina di Cirebon, Delapan Tahun Penuh Kejanggalan

29 Mei 2024   20:02 Diperbarui: 29 Mei 2024   20:25 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa kasus tragis ini butuh waktu delapan tahun untuk mendapat perhatian publik?

Kasus kematian Vina di Cirebon menyimpan banyak misteri dan kejanggalan yang membuat kita bertanya-tanya tentang kebenaran di baliknya. Bagaimana mungkin kejadian pilu yang menimpa Vina dan Eki pada 27 Agustus 2016 silam bisa ditutup begitu rapat hingga fakta-fakta baru muncul bertahun-tahun kemudian?

Pada Sabtu malam itu, Vina meminta izin pada Marliana untuk pergi bersama Eki. Mereka berangkat menggunakan sepeda motor sekitar pukul tujuh malam. Hanya setengah jam setelahnya, para pelaku yang merupakan anggota geng motor Moonraker mulai berkumpul di Jalan Perjuangan. Meneguk minuman keras, lalu mengatur strategi berkat laporan kawan mereka, Andi, yang bermasalah dengan geng motor XTC.

Sekitar pukul sembilan malam, nasib buruk menimpa Eki dan Vina yang melewati SMP 11. Geng motor Moonraker langsung menyerang Eki yang kebetulan memakai jaket bertulisan XTC. Serangan brutal menggunakan bambu berujung pada penganiayaan parah dan pelecehan terhadap Vina di sebuah lahan kosong.

Mengherankan, pihak kepolisian awalnya menyatakan Vina dan Eki mengalami kecelakaan tunggal. Bukti di TKP dan kondisi motor yang hanya lecet ringan mengindikasikan kecelakaan ini tak lebih dari skenario belaka. Bukankah aneh jika motor hanya lecet sementara tubuh Vina dan Eki mengalami kerusakan yang begitu parah? Sampai kepala belakang Vina lembek seperti balon berisi air. 

Ayah Vina yang bergegas menuju TKP tak sedikit pun menemukan tanda-tanda kecelakaan yang diungkap polisi. Di sinilah kecurigaan muncul bahwa ada sesuatu yang tak beres.

 Linda (tengah) saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Cirebon Kota, Senin 28 Mei 2024. Foto: Candra Kurnia) 
 Linda (tengah) saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Cirebon Kota, Senin 28 Mei 2024. Foto: Candra Kurnia) 

Keanehan semakin bertambah ketika 31 Agustus 2016, kakak Vina menerima telepon dari kakak Linda yang mengatakan bahwa Linda (teman Vina) kesurupan arwah Vina. Arwah Vina yang 'berbicara' melalui Linda mengungkapkan detail kejadian yang berbeda jauh dari versi polisi. Arwah Vina menceritakan ia dan Eki dianiaya oleh geng motor yang salah satu pelakunya merupakan teman Eki yang juga menyukai Vina.

Pengakuan ini didukung oleh kesaksian seorang pedagang sate yang melihat konvoi geng motor di malam kejadian. Polisi yang kemudian menyergap markas geng motor menemukan bukti rencana pelecehan dan penganiayaan yang membuat para pelaku mengakui perbuatan mereka.

Malam itu seharusnya menjadi malam yang indah bagi Vina dan Eki. Keduanya sudah merencanakan masa depan bersama dan berniat untuk membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Nahas, malam minggu yang romantis berubah menjadi malam tragis yang merenggut nyawa.

(Pegi Setiawan alias perong yang menjadi dalang dalam pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon. Foto: Antara) 
(Pegi Setiawan alias perong yang menjadi dalang dalam pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon. Foto: Antara) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun