2. Toleransi: Pilih toleransi resistor, yang biasanya tercantum dalam persentase. Misalnya, 5% berarti resistor dapat memiliki nilai yang berbeda sebesar 5% dari nilai yang tercetak.
3. Daya: Pastikan daya resistor (dalam watt) cukup besar untuk menangani daya yang akan dilewatkan. Hitung daya dengan rumus P = IR atau P = V/R, di mana I adalah arus dan V adalah tegangan.
4. Kode Warna:Resistor sering dilabeli dengan kode warna yang mengidentifikasi nilai resistansi. Anda dapat menggunakan tabel kode warna resistor untuk membaca nilainya.
5. Hubungkan Resistor: Sambungkan resistor dalam rangkaian sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti dalam rangkaian pembagi tegangan atau rangkaian pelindung.
Jika Anda memiliki nilai resistansi yang spesifik atau pertanyaan lebih rinci, beri tahu saya, dan saya akan memberikan bantuan lebih lanjut.
Kesimpulan
Kesimpulan tentang resistor adalah bahwa ini adalah komponen elektronik yang sangat penting dalam rangkaian elektronik. Resistor digunakan untuk mengatur arus listrik dengan membatasi aliran elektron, menghasilkan tegangan yang sesuai, dan menjaga komponen lain dalam rangkaian agar tidak rusak karena arus yang berlebihan
Sumber
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Resistor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H