Mohon tunggu...
Alvian Dani Oze
Alvian Dani Oze Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revolusi Komunikasi di Tengah Fenomena Pandemi

19 November 2021   23:27 Diperbarui: 19 November 2021   23:30 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya dampak positif yang ketiga adalah adanya fitur order makanan secara online. Dengan adanya fitur tersebut maka dapat menjadi dampak yang positif jika digunakan dengan benar karena dapat mempermudah setiap orang dalam order makanan. Adanya bantuan fitur tersebut maka driver ojek online tetap dapat mendapatkan penghasilan dari pesan makanan secara online karena penurunan jumlah pelanggan akibat diberlakukannya wor from home dan pembelajaran dari rumah.

Dampak positif dengan adanya revolusi komunikasi yang keempat adalah adanya pembayaran yang dilakukan secara digital. Orang-orang lebih memilih untuk menggunakan pembayaran secara digital untuk urusan pembayaran seperti layanan delivery makanan, isi ulang pulsa, paket data, belanja online, tagihan listrik, transfer, dan lain sebagainya. Mengunakan pembayaran digital selain lebih praktis juga menghindari resiko penularan virus lewat uang tunai. Beberapa metode pembayaran digital yang sedang marak digunakan adalah Dana, m-banking, i-wallet, dan lain sebagainya.

Adanya dampak positif tentunya akan selalu berdampingan dengan adanya dampak negatif. Dampak negatif dengan adanya revolusi komunikasi yang pertama adalah berkurangnya lapangan pekerjaan. Guncangan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi covid berimplikasi pada meningkatnya jumlah pengangguran. Salah satu penyebabnya adalah setelah pandemi muncul banyak perusahaan yang menciptakan robot sebagai pengganti pekerja, sehingga banyak pekerja yang dirumahkan dan di-phk. Hal itu berakibat pada kurangnya lapangan pekerjaan.

Dampak negatif yang kedua adalah menurunnya kegiatan ekonomi akibat pembatasan aktivitas di luar rumah. Hal ini berdampak pada melambatnya roda perekonomian masyarakat. Dampak ini sangat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah termasuk pedagang kecil. Banyak warung yang terpaksa tutup karena tidak ada pembeli yang datang. Sebenarnya masalah ini dapat diatasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi seperti melakukan penjualan secara online dan mempromosikan usaha melalui media sosial.

Dan dampak negatif yang terakhir adalah pembobolan data akun beberapa e-commerce. Hal ini disebabkan karena banyak masyarakat yang beraktifitas di rumah sehingga membuat transaksi e-commerce berkembang pesat dan sumber daya uang berputar hebat. Aktifitas tersebut menarik para hacker untuk melakukan pelanggaran dengan melakukan pencurian data dan uang dari e-commerce.

Mau tidak mau, suka tidak suka, harusnya kita mulai menyadari bersama, bahwa suatu saat posisi kita akan tergantikan oleh tegnologi. Kita harus mulai berani dan bisa meninggalkan cara-cara tradisional menuju era industri 4.0. Dengan adanya perkembangan tegnologi dan masyarakat dapat terbiasa menggunaan tegnologi tersebut, maka akan lebih memudahkan masyarakat dalam menjalani pekerjaan maupun pembelajaran secara jarak jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun