Mohon tunggu...
Alviandri Umbu Kora
Alviandri Umbu Kora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas kristen Satya Wacana

Tugas Kuliah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Karakteristik Demokrasi melalui Pemilihan Umum

20 Januari 2024   12:31 Diperbarui: 20 Januari 2024   12:33 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: FREEPIK / Freepik

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan salah satu usaha untuk mempengaruhi rakyat secara persuatif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, public relations, komunikasi massa, lobby, dan lain-lain. Berikut beberapa karakteristik demokrasi melalui pemilihan umum:

Partisipasi Rakyat:

Partisipasi masyarakt telah menjadi isu dan kajian menarik baik pemerintah, parah akademisi, praktisi maupun profesional, karena partisipasi politik masyarakat memiliki hubungan erat dengan keterlibatan masyarakat dalam upaya menciptakan iklim demokrasi di Indonesia.

Pemilihan Wakil:

Dalam sistem demokrasi perwakilan, rakyat memilih wakil-wakilnya yang akan mewakili mereka di lembaga-lembaga pemerintahan seperti parlemen, dewan perwakilan rakyat, atau majelis.

Kemajemukan Partai:

Karakteristik penting dari demokrasi adalah adanya beragam partai politik yang bersaing untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Pemilu memberikan warga negara pilihan antara berbagai ideologi dan kebijakan.

Transparansi dan Akuntabilitas:

Proses pemilu harus transparan dan terbuka, memungkinkan warga negara untuk memahami dan mengawasi bagaimana pemilihan berlangsung. Setelah terpilih, para perwakilan diharapkan bertanggung jawab kepada pemilih mereka.

Keseimbangan Kekuasaan:

Pemilu membantu menjaga keseimbangan kekuasaan antara pemerintah dan rakyat. Dengan memberikan warga negara hak untuk memilih, demokrasi menegakkan prinsip bahwa kekuasaan berasal dari rakyat.

Perlindungan Hak Asasi:

Demokrasi yang baik harus memberikan perlindungan terhadap hak asasi individu. Ini mencakup hak untuk berserikat, berkumpul, berbicara, dan hak-hak lainnya yang mendasar.

Rasa Keadilan dan Kesetaraan:

Pemilu yang adil dan terbuka membantu menciptakan rasa keadilan dan kesetaraan di dalam masyarakat. Setiap suara memiliki bobot yang sama, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.

Siklus Pemilu Berkala:

Dalam sistem demokrasi yang mapan, pemilihan umum diadakan secara berkala, memberikan rakyat kesempatan untuk mengevaluasi kinerja para pemimpin dan memilih perwakilan baru.

Penting untuk dicatat bahwa karakteristik demokrasi melalui pemilihan umum dapat bervariasi di berbagai negara, dan implementasinya bisa berubah seiring waktu. Demokrasi yang baik memerlukan keterlibatan aktif warga negara dan lembaga-lembaga yang kuat untuk menjaga prinsip-prinsip demokratis tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun