Politik adalah proses pengambilan keputusan kolektif, atau proses di mana sekelompok orang membuat keputusan tentang bagaimana mereka akan hidup bersama. Politik dapat terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari keluarga hingga masyarakat internasional.
Asas hati nurani adalah prinsip moral yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak untuk bertindak sesuai dengan keyakinan moral mereka sendiri. Hati nurani adalah suara batin yang memandu kita untuk melakukan apa yang kita yakini benar.
Politik dan asas hati nurani memiliki hubungan yang erat. Di satu sisi, politik seharusnya didasarkan pada asas hati nurani. Para pemimpin politik seharusnya membuat keputusan yang mereka yakini terbaik untuk rakyat, bahkan jika keputusan tersebut tidak populer.
Di sisi lain, politik juga dapat mempengaruhi hati nurani seseorang. Misalnya, jika seorang pemimpin politik melakukan korupsi, hal ini dapat merusak kepercayaan rakyat terhadap politik dan membuat mereka sulit untuk mempercayai hati nurani mereka sendiri.
Berikut adalah beberapa contoh asas hati nurani dalam politik:
Seorang politisi menolak untuk menyetujui undang-undang yang bertentangan dengan keyakinan agamanya, meskipun undang-undang tersebut didukung oleh mayoritas rakyat.
- Baca juga: Gerakan Mahasiswa Mejadi Gerakan Politik
Seorang hakim memutuskan kasus berdasarkan bukti dan hukum yang berlaku, meskipun ada tekanan dari pihak lain untuk memutuskan kasus tersebut secara berbeda.
Seorang warga negara menolak untuk memberikan suaranya kepada kandidat yang tidak jujur atau korup, meskipun kandidat tersebut diprediksi akan menang.
Politik yang berhati nurani adalah politik yang mementingkan nilai-nilai moral dan etika. Politik yang berhati nurani tidak hanya mementingkan kemenangan atau perolehan kekuasaan, tetapi juga mementingkan kebaikan bersama.
Berikut adalah beberapa manfaat dari politik yang berhati nurani: