Indonesia memiliki angka kekerasan terhadap anak 9,4 per 100.000 penduduk, lebih tinggi dari rata-rata dunia yang 7,6 per 100.000 penduduk
Indonesia memiliki angka kekerasan terhadap perempuan 14,5 per 100.000 penduduk, lebih tinggi dari rata-rata dunia yang 11,8 per 100.000 penduduk
Artikel Hadian juga menggunakan kata kunci yang berulang-ulang dan tidak bervariasi, seperti "kekerasan", "angka", "tinggi", "Indonesia", dan lain-lain. Artikel itu juga tidak dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik dan relevan, hanya ada gambar grafik-grafik yang membosankan dan sulit dipahami.
Hadian merasa bahwa artikelnya terlalu kaku dan membosankan. Ia merasa bahwa artikelnya tidak akan menarik minat pembaca dan tidak akan mendapat peringkat tinggi di mesin pencari.
"Apa kamu sudah selesai membaca artikelmuku? Bagaimana? Keren kan?" tanya Riyandengan bangga.
"Ya, ya, artikelmumu memang bagus. Tapi artikelmuku juga tidak kalah bagus. Ayo lihat artikelmuku!" jawab Hadian dengan gugup sambil mengirimkan link artikelnya ke Riyanmelalui pesan singkat.
"Baiklah, biar aku lihat dulu. Pasti artikelmumu kaku dan membosankan!" balas Riyansambil membuka link artikel Hadian.
Riyanmembaca artikel Hadian dengan cepat, tidak tertarik dan bosan. Ia terkejut ketika ia melihat bahwa artikel Hadian ternyata sangat buruk dan tidak menarik. Ia merasa bahwa artikel Hadian tidak memberikan solusi atau saran yang berguna untuk menghentikan budaya kekerasan di masyarakat, hanya memberikan data-data yang menakutkan dan menyedihkan.
"Ha! Artikelmumu sangat jelek dan tidak SEO friendly! Lihat saja nanti hasilnya di mesin pencari! Pasti artikelmuku yang akan mendapat peringkat tertinggi!" seru Riyandengan sombong.
"Jangan sombong dulu! Artikelmuku juga bagus dan SEO friendly! Lihat saja nanti hasilnya di mesin pencari! Pasti artikelmuku yang akan mendapat peringkat tertinggi!" balas Hadian dengan marah.
Mereka berdua mulai berdebat dan bertengkar tentang siapa yang lebih baik dalam menulis artikel. Mereka saling mengejek dan menghina artikel satu sama lain. Mereka bahkan mulai mendorong dan memukul satu sama lain.