Mohon tunggu...
M Alvian Rizky
M Alvian Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Umum PK. PMII UNIKOM

saya suka menulis dan juga membaca buku, selain kegiatan tadi saya memiliki organisasi yang bergerak di bidang literasi masyarakat, karena membangun literasi ditengah masyarakat menjadi penting untuk memajukan peradaban manusia yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Politik Dua Kaki Partai Golkar di Pilpres 2024 : Antara Airlangga dan Ridwan Kamil

12 September 2023   09:59 Diperbarui: 12 September 2023   12:13 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Airlangga Hartarto telah menyatakan komitmennya untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai capres dari Koalisi Indonesia Maju. Ia bahkan telah mengumumkan bahwa ia siap menjadi cawapres Prabowo jika diminta. Airlangga juga mengklaim bahwa koalisi ini telah memiliki dukungan sekitar 40 persen suara rakyat.

Namun, Airlangga juga harus bersaing dengan beberapa nama lain yang juga dianggap layak menjadi cawapres Prabowo, seperti Sandiaga Uno dari Partai Gerindra, Zulkifli Hasan dari PAN, Yusril Ihza Mahendra dari PBB, Anies Baswedan dari Partai Gelora, dan Ahmad Riza Patria dari Partai Garuda.

Sementara itu, Ridwan Kamil disebut-sebut sebagai salah satu nama yang dipertimbangkan oleh PDI Perjuangan untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Nama RK muncul setelah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut bahwa bakal cawapres Ganjar sudah mengerucut menjadi lima nama, yaitu Sandiaga Uno, Mahfud MD, Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ridwan Kamil sendiri belum memberikan respons terkait isu tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa ia ingin me time setelah tidak lagi menjabat sebagai gubernur Jawa Barat. Namun, ia juga tidak menampik kemungkinan untuk maju di pilpres jika ada peluang.

Namun, Ridwan Kamil juga harus bersaing dengan beberapa nama lain yang juga dianggap layak menjadi cawapres Ganjar, seperti Mahfud MD dari kubu pemerintah, Sandiaga Uno dari Partai Gerindra, Erick Thohir dari Partai NasDem, AHY dari Partai Demokrat, dan Moeldoko dari Partai Berkarya.

Dampak Politik Dua Kaki bagi Golkar

Apabila Partai Golkar memutuskan untuk memainkan politik dua kaki di Pilpres 2024 dengan mengusung Airlangga Hartarto sebagai cawapres Prabowo dan Ridwan Kamil sebagai cawapres Ganjar, maka partai ini akan mendapatkan beberapa dampak positif dan negatif.

Dampak positifnya adalah Partai Golkar akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan posisi wakil presiden, sekaligus menghindari risiko kehilangan kedua-duanya. Selain itu, partai ini juga akan menunjukkan bahwa ia memiliki kader-kader berkualitas yang mampu bersaing di level nasional.

Dampak negatifnya adalah Partai Golkar akan terpecah belah dan kehilangan soliditas internal. Hal ini akan menimbulkan konflik dan gesekan antara kader-kader yang berbeda pandangan politik. Selain itu, partai ini juga akan kehilangan kredibilitas dan kepercayaan publik sebagai partai yang konsisten dan bertanggung jawab.

Oleh karena itu, Partai Golkar harus mempertimbangkan secara matang dan bijak langkah politiknya di Pilpres 2024. Apakah ia akan tetap setia dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto atau beralih ke koalisi pendukung Ganjar Pranowo? Ataukah ia akan memainkan politik dua kaki dengan mengusung dua kader potensial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun