Mohon tunggu...
Alvi AmaliaNur
Alvi AmaliaNur Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

https://instagram.com/al.writers_art_?igsh=NTc4MTIwNjQ2YQ==

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Turns Out He's My CEO

27 Agustus 2021   17:10 Diperbarui: 27 Agustus 2021   18:16 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REVIEW BAB 11 "MERAH JAMBU DI BENUA ASIA" CERITA SEOUL DAN ALVY.

Nama tokoh dan latar hanya karangan Author saja. Silahkan berkunjung di Aplikasi Noteltoon.

"Aera," seru Ha Neul.

"Ya."

"Kau masih ingat, bagaimana kau di istirahatkan selama 1 bulan, dan mendapatkan surat peringatan pertama mu?"

"Ya."

"Kamu ingin membalasnya, bukan...?"

"Itu lagi! saya sudah tidak ingin membalasnya lagi walaupun saya masih ingat karena, itu memang kesalahan saya. Jadi, jangan paksa saya untuk melakukan sesuatu hal yang tidak ingin saya lakukan."

"Kau bodoh! Kau lemah."

"Kau salah, aku sebaliknya. Dan kamu lah yang lemah."

"Apa!"

"Saya mengakui akan kemampuan Ji Eun, yang diatas rata-rata dari karyawan lain termasuk diri saya dan anda. Jadi, saya tidak ingin curang dalam bersaing di pekerjaan. Lebih baik kamu pun segera berhenti."

"Sialan!!! Plak.."

"Apa salahku hingga kau menampar ku, Ha Neul?"

"Kau masih berani memanggil nama ku?"

"Kenapa tidak! kau tidak lebih di atasku. Tidak lebih bermartabat di atasku. Tidak lebih berprestasi di atasku. Kau hanya wanita rendah ber-IQ jongkok yang mengandalkan si botak bagian pemasaran. Sungguh, memalukan...! aku kasihan padamu yang dipenuhi dengan rasa iri, dan dengki. Sangat terlihat jelas bahwa, kau sungguh lemah hingga mencari kawan untuk dijadikan kambing hitam mu."

"Kau tunggu giliran mu, Aera!" ucapnya dalam hati.

"Dooor...!"

"Aaah....!!! kaget aku, Zetta."

"Sudah lama nunggunya."

"1,5 menit."

"Oouch... jangan marah."

"Hmmm...."

"Aku hanya khawatir dengan ibuku."

"Aku akan selalu ada untuk mu."

"Ya, terimakasih."

"Aaaaa...."

Teriakan para karyawan wanita yang begitu lirih.

"CEO, Shin Hye..."

Suara saling sambung menyambung melihat mereka bertiga jalan bersama.

"Kepala Wortel, Cabul!"

"Apa," tanya Zetta.

"Ya, menjengkelkan sekali."

"Apa maksutnya? Hei.. Hei!" teriak Zetta dalam lamunan Ji Eun.

"Ah...!"

"Kau sedang apa? kepala wortel, cabul? siapa?"

"Laki-laki menjengkelkan yang pernah ku temui."

"Oh, ya. Di mana?"

"RS. Tavisha. Aku berharap tak bertemu denganya lagi."

"Devisi, periklanan?! ikut ke ruangan saya segera," ucapnya.

"Sa...saya," jawabnya terbata.

"Ya, ikut dengan ku. Segera!"

"Ya, baik."

Tok tok tok...

"Masuk saja."

"Bos, memanggil ku?"

"Ya. Shin Dong Min, telah aku pindah ke Manager periklanan. Dan sekarang aku yang menempati kursi Directur ini."

"Ya, bos."

"Besok saya akan bekerja sama drngan Heynagrid, mereka sedang menawarkan kerja sama dengan saya tapi besok yang berangkat kau dengan  Shin Il."

"Aku,"ucap Shin Il.

"Ya, keberatan?"

"Huuft... baiklah."

"Baik, bos."

"Ya, sudah. Kau boleh pergi."

"Baik, bos."

"Huuh... yang mengejar cinta siapa? yang berjuang siapa?" ucap Shin Il.

"Lakukan saja."

"Ya, ya..."

Shin Il, kemudian pergi untuk kembali ke Galaxy Model.

CEO tersebut bernama Shin Hye, anak tertua dari keluarga Shin.

"Jangan kecewakan aku besok. Aku ingin lihat keputusan mu."

"Mengapa kau menyuruh mereka berdua ke sana. Bukankah Heynagrid yang membutuhkan kita." Ucap Shin Dong Min, dari balik sekat ruang directur.

"Biar itu semua dituntaskan olehnya saja. Aku hanya membantunya untuk membalaskan dendam melalui jalur seperti ini."

"Haish.. susah berbicara dengan lelaki bucin, terserah kaulah."

"Buak..."

"Huh! kau mengagetkan ku, Eun."

"Apa-apaan dia! kenapa baru saja sampai sudah menyuruh nyuruh ku untuk melakukannya."

"Ada apa? cerita."

"Kepala wortel, dia menyuruhku untuk ke perusahaan ayahku. Katanya mereka akan melakukan kerjasama."

"Bukankah itu bagus. Kamu dapat menunjukkan bahwa, kau adalah ahli waris perusahaan Heynagrid, dan bukan mereka. Ini adalah kesempatan emas untuk mu."

"Oh, ya. Kau benar juga."

"Tapi, ngomong-ngomong siapa kepala wortel?"

Ji Eun, kemudian membisikkan ke telinga kita dan berbisik, "CEO kita... dia bos besar disini kepala wortel yang pernah ku bilang."

"Apa?! CEO, Shin Hye?"

Suara Zetta membuat seluruh karyawan di sana menoleh kepada mereka.

"Jadi, dia bernama Shin Hye."

"Ya. Kau bicara lirih jangan seperti tadi."

"Ha...baiklah, baiklah."

"Tapi yang membuatku bingung, kenapa dia menuruh ku untuk pergi bersama Shin Il, bukan dengan Shin dong Min. Bukankah dia Sekarang menjadi Manager periklanan."

"Entah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun