Mohon tunggu...
Alvi AmaliaNur
Alvi AmaliaNur Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

https://instagram.com/al.writers_art_?igsh=NTc4MTIwNjQ2YQ==

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perkuat Mental

22 Agustus 2021   19:00 Diperbarui: 22 Agustus 2021   19:03 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkuat Mental Kita Di Kehidupan Dengan Cara Ini

Saya pernah membaca pada buku filosofi teras mereka mengajarkan prinsip tentang hidup harus selaras dengan alam, yang memiliki arti kita harus menggunakan nalar. Semua peristiwa dalam kehidupan ini adalah bagian yang memiliki keterkaitan serta sebab akibat dari semesta yang lebih besar. 

Filosofi teras mengatakan bahwa ada sebagian hal dalam hidup yang berada di bawah kendali kita, ada pula yang tidak di bawah kendali kita. Mereka menjelaskan bahwa sumber dari emosi negatif bukanlah peristiwa-peristiwa dalam hidup, tetapi persepsi atau anggapan atau pendapat kita sendiri atas peristiwa tersebut.

"We suffer more in imagination than in reality."
[Sceneca [Letters]]

Jadi, kita semua seperti yang disadari bahwa kita memiliki kebiasaan untuk membesar-besarkan suatu masalah atau kesedihan dalam kehidupan ini. Kita sebagai makhluk sosial merasa diri ini telah tercabik-cabik di antara hal-hal yang terjadi pada masa sekarang dan hal-hal yang akan terjadi esok. 

Coba pikirkan kembali, apakah telah ada bukti yang pasti mengenai kesusahan di masa depan, sedangkan kita sendiri seringkali lebih di bebankan dengan kekawatiran- kekawatiran dari pola pikir sendiri.

Pada buku filosofi teras mengajarkan tentang sebuah 'imunisasi mental' di mana dalam memperkuat mental untuk menghadapi segala kesulitan hidup, mereka memiliki sebuah tips yang terkesan bertentangan dengan kalimat 'imunisasi' yaitu, mereka mengajarkan untuk kita, "pikirkanlah hal-hal yang jahat atau negatif yang mungkin terjadi."

Contoh 1 :
Kita setiap hari saat menuju ke kantor harus melalui jalan yang sama dan selalu mengalami kemacetan, dianjurkan untuk kita sudah bisa memprediksinya dan dapat kita untuk memungkinkan mengantisipasi hal tersebut, sehingga kita tidak akan mengalami kekecewaan yang berlebih.

Contoh 2 :

Jika kita memiliki sebuah hubungan bersama pasangan yang kita cintai, kita diharuskan bisa menerapkan pada diri sendiri bahwa dia atau pasangan kita, akan pergi suatu hari nanti sehingga kita tidak akan berharap berlebihan pada sesuatu hal yang tidak bisa kita kendalikan, maka hal ini akan membantu kita untuk mengurangi peristiwa yang akan lebih mengecewakan atau menyusahkan di kemudian hari pada saat kita tidak bisa menduganya.

Maksud dari contoh di atas yaitu, kita disuruh untuk memfokuskan mengawali setiap hari dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa, kita akan ganggu orang, dihina, bertemu orang tidak tahu terima kasih, di hianati, egois, dan lain sebagainya. Hal ini dapat membantu kita untuk mengurangi kekecewaan pada sesuatu hal yang tidak dapat kita kendalikan.

Cara kerja dalam 'imunisasi mental' ini sangat efisien dan sistem kerjanya pun mirip dengan imunisasi yang sesungguhnya, maksudnya dalam imunisasi kita memasukan kuman yang telah dilemahkan sehingga sistem kekebalan tubuh kita bisa mempersiapkan diri untuk melawan kuman yang sebenarnya jika datang, dengan mensimulasikan kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi, kita sedang mempersiapkan kekebalan mental untuk menghadapinya jika memang terjadi sesuatu hal.

Disini kita diajarkan bahwa hal-hal eksternal yang tidak dibawah kendali diri kita sendiri adalah indifferent,  tidak berpengaruh pada baik atau tidaknya hidup ini. Hal tersebut berbeda dengan pikiran negatif yang menyiksa  karena kita memberikan penilaian terhadap hal-hal eksternal atau di luar kendali kita.

Sedangkan, kita dianjurkan untuk lebih menghawatirkan terhadap hal-hal yang bisa kita kendalikan seperti pikiran kita, sikap kita, perkataan kita, dan bahkan tindakan kita, karena hal inilah yang dapat menentukan baik buruknya hidup kita.

"Musibah terasa paling berat bagi mereka yang mengharapkan hanya keberuntungan."
[Sceneca[On Tranquility Of Mind]]

Berpikir Positif

Menurut saya pribadi, apa yang dapat kita kendalikan adalah apa yang kita pikirkan kemudian terucap dalam lisan, maka itulah yang akan terjadi di kehidupan kita sendiri. Pastikan bahwa saat kapan pun dan dimana pun kita untuk selalu berpikir positif, di mana kita dapat menarik energi positif pula pada sekitar. Kita dapat menutupi kekawatiran diri sendiri dengan selalu memenuhi diri dengan energi positif.


Misal :

Pada saat kita mengalami banyak kemacetan atau stuck dalam kehidupan ini baik di karir, keuangan, percintaan atau bahkan keluarga, dari sini baiknya kita menarik hal-hal positif dengan mengendalikan pikiran kita sendiri. 

Seperti menarik magnet uang dalam diri kita dengan selalu berpikir positif, menarik magnet cinta dengan selalu percaya pada cinta dengan segala ketulusannya, bahwa cinta itu akan datang, rezeki akan berlimpah karena kita semua tahu bahwa apapun yang terjadi hari ini dan kemarin bukanlah sesuatu hal yang kebetulan melainkan sudah takdir.

Jadikan diri ini sebagai manusia yang selalu menemukan solusi di kala masalah datang bukan malah sebaliknya.


Menurut saya, jangan fokus pada benalunya tetapi fokuslah pada cara untuk membuang benalu.

Benteng Diri

Rasa penuh kedamaian dan ketentraman akan dapat kita ciptakan tanpa harus menunggu hidup agar memperlakukan kita dengan sebaik-baiknya. Mengendalikan emosi negatif, merupakan hal yang sangat penting, sehingga kita di ingatkan bahwa semua rasa susah, khawatir, cemas karena hal atau faktor diluar diri kita, sebenarnya tidak datang dari peristiwa hidup itu sendiri akan tetapi, datangnya dari persepsi anggapan opini kita sendiri dan hal ini sepenuhnya di bawah kendali diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun