Jika KPU bisa bermitra dengan mereka bukankah lebih memudahkan pekerjaan, seperti halnya ketika presiden pada waktu itu mengangkat milenial sebagai staf khusus..
Apabila bisa melakukan hal yang sama bisa dipastikan sosialisasi pun berjalan lebih mudah dan angka golput bisa lebih ditekan, sebab banyak anak muda lebih percaya kepada influencer yang mereka tonton..
Pendidikan politik lainnya bisa dilakukan KPU selain dari online bisa saja dengan offline seperti halnya sosialisasi ke sekolah, yang mana pada dua tahun kedepan, anak-anak yang saat ini kelas XI dan XII sudah mempunyai hak pilih untuk menentukan siapa yang akan menjadi Presiden.
Pendidikan politik memang diperlukan di Indonesia jangan sampai masyarakat menjadi bebal dan mudah diprovokasi dalam hal ujaran kebencian.Â
Apabila alasan kebencian tersebut karena perbedaan bukankah di Indonesia dari dulu sudah memiliki perbedaan beragam, karena hal tersebut Indonesia menggunakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Perbedaan tersebut bukan merupakan masalah yang besar di Indonesia, hanya saja dengan adanya oknum-oknum tidak bertanggung jawab mereka bisa saja memecah Indonesia dengan cara menyusupkan benih kebencian.Â
Padahal jika boleh berbangga sebenarnya dunia kagum dengan bangsa Indonesia yang beraneka ragam terdiri dari berbagai suku dan ras.
Bagaimana ketika di alam baka jika kita bertemu para pahlawan kita yang telah gugur mengetahui anak cucunya telah terpecah belah seperti ini, padahal mereka mati-matian memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sedangkan setelah merdeka mereka akan terpecah-belah kembali.
Tidak tidak bisa menyalahkan adanya politik Indonesia yang memecah belah, politik itu sebenarnya netral.
Hanya saja ada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga menanamkan keraguan pada hati orang dan sedikit demi menggerogoti kebersamaan menjadi sebuah kebencian.