Mohon tunggu...
Mutiara herdiana putri baiin
Mutiara herdiana putri baiin Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Hobi:menulis cerita fiksi, mendengarkan musik Kepribadian:introvert

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Laut Bersedih (chapter 2)

27 Agustus 2024   13:05 Diperbarui: 27 Agustus 2024   16:30 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                                  Dia, tahun 2017.

"Jika permata adalah cahaya, maka hati adalah permata. Jika senyum adalah ibadah, maka mengenalmu adalah anugerah terindah Grazella ayunda Queen margareth."

(Gugur) 

                          DKI JAKARTA tahun 2017

Grazella selalu menggunakan seragam sekolah yang lusuh, perempuan itu sering mendapatkan bully dari lexa dan teman-temannya. Mereka mengejek Grazella, bahkan melakukan kekerasan fisik yang membuat cewek itu meringis kesakitan. Mereka tidak akan pernah tahu rasanya menjadi Grazella yang hampir setiap hari merasa ketakutan. 

"Sakit?" Tangan Alexa memeluk leher Grazella dengan kuat sehingga membuat Grazella kesulitan bernafas.

"Lo nggak capek apa Bully gue terus?!" Pekik Grazella. 

Tanpa aba-aba, yoona menendang pinggang dan perut Grazella hingga perempuan itu hampir mati di buat mereka berdua. Tindakan itu dilakukan berulang kali hingga Grazella terbatuk-batuk, sampai darah kental keluar dari mulut Grazella. Sakit sekali, rasanya ingin mati. 

"Nggak! Gue seneng lihat lo menderita," balas lexa, Grazella hanya bisa menangis  dan tersungkur di belakang sekolah setelah ditinggalkan  oleh lexa, yoona dan viona. Mereka tertawa terbahak-bahak karena senang melihat Grazella menderita. 

"Grazella capek, Tuhan. Kenapa Grazella selalu di-bully?  Nggak satu dua kali Tuhan, tapi berkali-kali. Apa Grazella emang pantas untuk di-bully?"

Mengapa takdirnya semenyakitkan ini? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun