Ketiga, Wikipedia merilis data jumlah buku yang diterbitkan oleh negara-negara per tahun. Pada 2009, di Indonesia hanya terdapat 24 ribu buah buku yang terbit, baik buku baru, buku edisi baru, atau buku yang diterbitkan ulang. Sementara yang tertinggi adalah China, yang dapat menerbitkan 440 ribu buah buku pada 2013. Diperingkat kedua dan ketiga, adalah Amerika Serikat dan Inggris. Masing-masing, 304 ribu pada 2013, dan 184 ribu pada 2011.
Oleh karena itu, Eksan menutup sambutannya, problematika literatif di atas harus diselesaikan oleh semua pihak. Pemerintah, pesantren, sekolah, kampus, guru, dosen, civitas akademika, pemerhati pendidikan dan masyarakat umum, bersama-sama menumbuh-kembangkan budaya membaca, budaya menulis, dan budaya diskusi untuk menguatkan tradisi literasi di Tanah Air.
"Maka, seluruh elemen anak bangsa, harus merubah mindset, bahwa menulis bukan profesi, bukan hobi, akan tetapi ia adalah aktualisasi diri. Ada atau tidaknya diri kita, bergantung pada karya tulis di media sosial yang ada. Jadi ia menegaskan, Aku ada karena aku menulis," pungkas Pendiri Eksan Institute ini. (ATH)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H