Mohon tunggu...
Alvan Lazuardie Alkhaf
Alvan Lazuardie Alkhaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis berbagai cerita

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Gaul, Bahasa yang Tak Pupus Dimakan Waktu

13 Januari 2023   14:21 Diperbarui: 13 Januari 2023   14:31 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Selain bahasa Jaksel dan bahasa Debby Sahertian, ada juga bahasa gaul yang sampai hari ini masih dipakai anak-anak muda, meski tidak terlalu banyak, adalah bahasa gaul era 70-an. Meski penulis hanya tahu sebagian dari bahasa itu, tapi memang fenomena tersebut, sampai hari ini masih sering terucap di kalangan anak muda. 

Yang unik adalah bahasa itu ada yang dibolak-balik dan istilah yang mungkin saja kurang dimengerti sama anak zaman sekarang. Seperti kata sokin yang berarti sini, ogut yang berarti saya/aku, dan kane yang berarti enak. Kosa kata tersebut sudah ada sejak zaman itu, dan mungkin saja generasi orang tua kita pernah bertutur bahasa ini ketika bercakap-cakap dengan teman.

Bahasa gaul tentu pasti akan datang seiring dengan fenomena yang terjadi di masyarakat. Dan kita tidak bisa menafikan hal tersebut, sehingga ada diantara kita berusaha mengalir dengan seliweran bahasa gaul yang ada. Dan bahkan ada bahasa gaul yang hanya berupa singkatan dari bahasa atau istilah bahasa asing yang kita tidak pahami sebelumnya, dan bisa dibilang adalah bahasa gaul untuk era milenial (sekitar 2020 atau baru-baru ini 2022).

Seperti MLYT yang punya arti "Meleyot", contohnya seperti, "Duh aku MLYT lihat Dahee Jung dan Chery Kang." Atau yang paling dijumpai adalah kata bestie. Apakah Anda tahu arti bestie? Bestie merupakan sebutan dari kata best friend atau teman sejati, contohnya seperti, "Hai, bestie. Gimana kabarnya bestie?" Juga ada lagi istilah komuk yang diartikan sebagai kondisi muka, dan jasuke diartikan "jangan suka kepo".

Tentu saja berbagai bahasa yang berkembang sesuai zamannya tetap tak pupus dimakan oleh waktu, karena penggunaannya akan tetap dituturkan bahkan dilenggangkan hingga masa-masa mendatang.

Tak dapat dinafikan juga apabila bahasa gaul dapat dijadikan sebagai sarana untuk menunjukkan bahwa kita sudah berada atau masuk dalam budaya populer yang akan terus ada hingga akhir waktu sekalipun, hanya saja dari kita yang harus bijak dan cermat dalam menggunakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun