Penulis pernah mendengar percakapan seorang penyiar radio Prambors yang sering menggunakan "Bahasa Jaksel" untuk membawa pendengar lebih akrab dan komunikatif. Setelah mengamati dan menilai sendiri, ternyata sang penyiar ini memang tinggal di Jakarta Selatan yang sudah umum dan lumrah dengan bahasa yang 'campur-campur' itu sehingga dalam pengucapannya tidak canggung apalagi gugup. Bagi pendengar di luar Jakarta tentu akan berusaha mencerna---atau paling tidak---memahami percampuran bahasa itu.
Sebelum fenomena bahasa Jaksel muncul, muncul bahasa gaul yang sering diucap selebritas Debby Sahertian pada pertengahan 90-an. Pengaruh yang diberikan cukup besar sehingga bahasa gaul Debby tetap eksis hingga kini. Berawal dari sebuah percakapan "balon" (atau bisa disebut banci-banci salon) di sebuah salon kecantikan di Medan, Debby pun mencoba untuk memahami dan menerjemahkannya sehingga lahir dengan sebutan "bahasa gaul ala Debby Sahertian".Â
Bukunya saja sudah ada tiga edisi sehingga sering dipakai oleh anak muda yang tentu terkesima dengan bahasa yang sebetulnya berbeda dengan bahasa gaul pada era sebelumnya. Buku itu diterbitkan pada 1999 oleh penerbit Sinar Harapan Jakarta dan dilengkapi dengan gambar percakapan sebagai contoh dalam memeragakan bahasa gaul ala Debby ini.
"Sebetulnya saya hanya ingin menerbitkan kosa kata bahasa gaul yang berdasarkan percakapan para "balon" ini, namun dari penerbit bilang 'kalau hanya kosa katanya saja yang dibukukan terlalu tipis, kami sarankan pakai gambar percakapan yang sekiranya menarik'. Jadinya, saya pakai gambar percakapan agar terlihat tebal," kata Debby ketika ditanya oleh model Patricia Gunawan soal buku bahasa gaulnya, Juli 2020 lalu.
Seperti misalnya pengucapan, Sehati slalom, jeng dan eskalator teknologi manila. Keduanya bisa diartikan sebagai "Sehat selalu, Mbak" dan "Es teh manis". Atau dese makarena apose?, yang bisa diartikan sebagai "Dia makan apa?". Dan pengucapan seperti ini, bagi yang tak terbiasa, akan kebingungan dan terpingkal-pingkal dengan bahasa itu.Â
Penulis dapat menilainya sebagai "sesuatu yang tidak biasa dalam dunia bahasa antar generasi". Yang patut diperhatikan adalah sebagian di antara anak-anak muda menjadikan Debby sebagai "guru" dalam penuturan bahasa gaul di kalangan mereka untuk seru-seruan, atau memanggungkan status sosial.
Berikut ini dijabarkan sedikit perkataan bahasa gaul yang dipopulerkan Debby Sahertian dan dapat dikatakan sebagai bahasa gaul yang menghibur dan setiap kosa katanya bikin siapapun terpingkal-pingkal.
 "Selomita makasar shanghay semuaranya!" (Selamat makan siang semuanya!)
"Semandung ketumbaran samde dese dong!" (Senang ketemuan sama dia dong!)
"Yey-yey adin rancamaya apose libra indang? Tous de jours di kompor yayuk." (Kamu-kamu ada rencana apa liburan ini? Tulis di komentar, yuk)
"Ujian negara nih, yang laguna dijalinan kasih titi dj yayuk!" (Hujan nih, yang lagi di jalan hati-hati ya!)