Sudah kubilang:
Kita bikin biduk dari kota kita
Pelampung dari botol air kemasan
Alas dari bungkus kopi instan
Tiang dari bekas sapu yang patah
Atawa  pake dulu tiang bendera
Layar dari plastik toko swalayan
Yang setiap bulan kita kumpulkan
Biduk kita laju, tapi
Mengapa melompat ke muara
Katamu menyelamatkan diri
Padahal tak ada yang rembes kan,
Navigatorku?
Sudah kubilang:
Kita rancang biduk untuk sungai,
Tepatnya selokan, bukan samudra
Karena kita ingin temani riak
Sampaikan desir embara
Kepada Huckleberry Finn kita
Muatkah kapal pesiar
Di alir kita, Mualimku?
Ujungberung, 20171226, 01.44
n.b. 'Puisi' ini dikirim dulu ke Status FB saya pada 20171226, 01.48.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H