Mohon tunggu...
Aluzar Azhar
Aluzar Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuluh Agama Honorer

Berbuat baik kok malu, jadi weh ...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Esai | Belajar Mengeja "Cinta"

14 Desember 2017   14:37 Diperbarui: 16 Desember 2017   10:52 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

("Lagu Satu" Iwan Fals)

Kita seperti 'sepakat' bahwa orang beruntung itu orang sabar karena seperti karang. Cadas, Man!  Sederhana kok  rahasia hidupnya: "Rajin pangkal pintar, hemat pangkal kaya." Berarti, orang sabar itu pencinta sejati karena dia mencintai kehidupan (Keabadian, al-Baaqii, salah satu sifat Tuhan), bukan mencintai dunia yang jelas fana!

Hihi, KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kasih contoh kata keratabasa itu 'benci' alias benar-benar cinta. "Biasanya untuk lelucon," katanya. Seperti 'jahat' (jatuh hati) atau 'sebel'  (senang betul). Kalau cius  (serius), tentu 'benci' itu antonim 'cinta'. Kita bisa rasakan sendiri kok; cinta atau benci itu dapat menjadi 'energi' (stimulan) kerja dan karya kita; bahkan kinerja kita--jika dinilai dengan nurani--akan bersuara jujur: beraura-berdampak positif atau negatif!

Jangan terlalu jauhlah. Yang menilai objektif, tentu orang lain; dan biar gak capek, tentu the final of  evaluasi itu (hanya) hak Tuhan.

Olala, jangan OMDO (omong doang), cinta itu bukti, BUKTIKAN!! Cinta itu memberi, bukan take and give  (ambil dan beri) karena #bukan sedang berbisnis. Inilah yang membuat saya 'gegana' insani: siapa yang rela mati karena/untuk saya? Heuheu, memang blunder; katanya: jangan syirik, kok  beri bad influence?!

Saya siap mati demi istri-anak! (ini syirik). Apakah istri-anak siap mati demi saya? (ini bisnis). Itulah, saya bukan Nabi. Itulah, mengapa Muhammad menjadi kekasih Allah; bahkan Allah (dan seluruh makhluk-Nya) bershalawat untuk Nabi, sebagai bukti cinta dengan mendoakan kebaikan bagi Nabi, sekaligus bukti bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai makhluk yang paling dicintai di alam semesta.

Hm, sungguh hidup yang bermakna jika kita #dicintai ... Lakadalah, ada juga lho  yang pengen  #dihormati atau #ditakuti karena merasa terhormat atawa  adidaya! Cuciaaan dech  kamu ... Semoga lekas tahu diri, #Trump, eh!

Gimana sih  teori dan praktik cinta, gaya bercinta, atau cara Nabi mengeja 'cinta'? Pengen dong ... Ane  juga lagi ngeja, Non ... Selisik (googling) aja olangan, BroBray, jadi kita belajar bareng mengeja 'cinta'.

Cinta itu

Menurut KBBI, #cinta itu: (1) suka sekali; sayang benar; (2) kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan); (3) ingin sekali; berharap sekali; rindu; dan (4) susah hati (khawatir); risau; #cinta_bebas: hubungan antara pria dan wanita berdasarkan kemesraan, tanpa ikatan berdasarkan adat atau hukum yang berlaku; #cinta_monyet: (rasa) kasih antara laki-laki dan perempuan ketika masih kanak-kanak (mudah berubah).

Selanjutnya mohon maaf, saya baru sempat #membaca 'cinta' via "Al Quran Digital Versi 2.1", Website: http://www.alquran-digital.com, E-mail: info@alquran-digital.com. Klik search, ketik 'cinta', kemudian saya pilih lima ayat berikut:

Q.s. 3: 31, Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun