Tak berusaha ingkar, pagi dan embunnya memilih mengingat lembut matahari. Mentari tidak perlu tahu karena tampaknya ia memang tidak ingin tahu. Biarlah mentari meninggi dan sombongnya berkata itu bukan milik pagi.
Pagi menyimpan rapi bias mentari ke dalam embunnya. Takkan pagi bercerita segenap relungnya penuh bias mentari. Itu rahasia pagi.
(Matahari itu kasar, jahat, tak ingin membuatnya menjadi istimewa. Pagi pun memaksa diri tak ingin mengingat matahari.)Â Mataharinya? .. Selalu.
my lil note:
yang selalu ada
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!