Tiba-tiba, dari dalam air muncul sesosok bayangan gelap. Wujudnya tak jelas, namun terasa seperti makhluk yang berasal dari kedalaman neraka. Bayangan itu melayang-layang di atas air, mengarah langsung ke Rizal.
Rizal ingin berteriak, namun suaranya tercekat di tenggorokan. Bayangan itu semakin dekat, dan kini dia bisa melihat wajahnya yang menyeramkan---wajah seorang wanita dengan mata kosong dan kulit yang terkelupas, seolah-olah telah membusuk di dasar sungai selama bertahun-tahun.
Wanita itu membuka mulutnya, dan dari dalamnya keluar suara yang menghantui mimpi buruk siapa pun yang mendengarnya. "Kau... adalah milikku..."
Rizal tak bisa bergerak. Tubuhnya seakan lumpuh, dikuasai oleh rasa takut yang begitu besar. Saat bayangan itu semakin dekat, Rizal merasa tubuhnya ditarik oleh kekuatan yang tak terlihat. Kakinya kini sudah berada di dalam air, dan dia merasakan dingin yang menusuk hingga ke tulang.
Di desa, Pak Salim merasa hatinya semakin gelisah. Entah kenapa, dia merasa ada sesuatu yang salah. Tanpa berpikir panjang, dia berlari keluar dari gubuknya menuju sungai. Meskipun usianya sudah tua, dia berlari secepat yang dia bisa, berharap agar putranya masih selamat.
Ketika Pak Salim tiba di sungai, dia melihat Rizal yang hampir sepenuhnya tenggelam dalam air. Tanpa pikir panjang, Pak Salim melompat ke dalam sungai, mencoba menarik putranya keluar. Namun, sesuatu yang kuat menarik Rizal ke bawah, seolah-olah ada tangan tak terlihat yang mencengkeram tubuhnya.
"Lepaskan dia!" teriak Pak Salim dengan putus asa. Dia mencengkeram tangan Rizal dengan sekuat tenaga, tapi kekuatan misterius itu jauh lebih kuat. Tubuh Rizal perlahan menghilang ke dalam air, dan pada saat yang sama, bayangan wanita itu muncul di depan Pak Salim.
Pak Salim terdiam, terpaku pada wajah menyeramkan wanita itu. "Tinggalkan kami!" Pak Salim berteriak, namun wanita itu hanya tertawa kecil, tawa yang penuh dengan kebencian.
"Kau tidak bisa menyelamatkannya. Kutukan ini harus dipenuhi," kata wanita itu dengan suara yang membuat darah Pak Salim membeku.
Dalam sekejap, Pak Salim menyadari siapa wanita itu---dia adalah istri yang telah lama hilang dari seorang nelayan yang hidup di desa berabad-abad lalu. Wanita itu menghilang tanpa jejak, dan sejak saat itu, kutukan ini mulai menghantui desa.
Dengan sisa kekuatannya, Pak Salim mencoba menarik Rizal ke atas, namun bayangan itu semakin kuat, menarik Rizal ke kedalaman sungai yang gelap. Dalam sekejap, Rizal hilang dari pandangan, ditelan oleh kegelapan yang menunggu di dasar sungai.