Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Sungai Kutukan

21 Agustus 2024   13:00 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Kling AI - Sungai Kutukan

Di sebuah desa terpencil yang dikelilingi hutan lebat, terdapat sebuah sungai yang menjadi sumber ketakutan penduduk setempat. Sungai itu dikenal sebagai Sungai Kutukan. Airnya tenang dan jernih, namun di balik keindahannya, menyimpan kengerian yang telah menghantui desa selama berabad-abad. Penduduk desa percaya bahwa sungai itu dihuni oleh roh-roh jahat yang menuntut korban jiwa setiap tahun.

Malam itu, angin bertiup dingin menerpa desa. Suara desiran angin yang membawa aroma lembab dari hutan membuat bulu kuduk siapa pun yang mendengarnya berdiri. Di sebuah gubuk tua di tepi desa, seorang pria paruh baya bernama Pak Salim duduk sendirian di depan perapian. Wajahnya yang keriput tampak tegang, seolah menyimpan ketakutan yang mendalam.

"Sudah waktunya," gumamnya sambil memandangi foto keluarga yang tergantung di dinding. Matanya berkaca-kaca. Istrinya telah meninggal bertahun-tahun lalu, dan kini hanya putranya, Rizal, yang menjadi satu-satunya alasan hidupnya.

Pak Salim sadar bahwa hari itu adalah hari yang dinanti oleh sungai. Setiap tahun, pada tanggal yang sama, seorang penduduk desa akan hilang secara misterius di sekitar sungai tersebut. Tak ada yang pernah ditemukan kembali, seolah ditelan oleh kegelapan sungai itu. Dan tahun ini, desas-desus di desa mengatakan bahwa giliran Rizal yang akan menjadi korban.

Rizal adalah seorang pemuda pemberani. Meski banyak yang menyarankan agar dia menjauhi sungai, dia tidak percaya pada takhayul yang menghantui desa. Malam itu, meski peringatan Pak Salim menggema di kepalanya, dia nekat pergi ke sungai untuk membuktikan bahwa semua itu hanyalah cerita kosong.

Ketika Rizal tiba di tepi sungai, bulan purnama menerangi airnya yang tampak seperti cermin, memantulkan bayangan hutan di sekitarnya. Angin malam berhembus lembut, membawa suara gemerisik dedaunan. Suasana di sana begitu sunyi, hanya terdengar suara air yang mengalir pelan.

Rizal berdiri di sana, menatap air sungai yang tenang. "Ini hanya sungai biasa," gumamnya. Tapi, ada sesuatu yang aneh. Dia merasa seolah-olah ada mata yang mengawasinya, meski tidak ada seorang pun di sekitar.

Tanpa sadar, kakinya melangkah lebih dekat ke tepi sungai. Hatinya mulai berdegup kencang, namun dia menepis perasaan takut yang merayap. Saat itu, air sungai tiba-tiba berubah menjadi gelap, seolah-olah ditelan oleh kegelapan malam. Suara gemericik air berubah menjadi bisikan yang samar, namun jelas di telinganya.

"Rizal... Rizal..."

Rizal terdiam, tubuhnya membeku. Dia mencoba mengabaikan suara itu, namun bisikan itu semakin keras, semakin jelas, memanggil namanya dengan nada yang menyeramkan. Dia berusaha melangkah mundur, namun seakan ada kekuatan yang menahannya di tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun