Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lapar yang Menjerat di Tengah Keberlimpahan

10 Agustus 2024   03:22 Diperbarui: 10 Agustus 2024   03:57 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Kling AI (https://klingai.com/) - Gambar seorang petani yang sedang duduk di sebuah gubuk di tengah sawah dengan ekspresi kesedihan

Di desa Sukamaju, panen kembali melimpah, dan Pak Hasan kembali menjadi petani yang paling dihormati. Namun, kini ia tahu bahwa keberlimpahan bukanlah segalanya. Ada hal-hal yang lebih penting dari sekadar harta dan kekayaan, yaitu rasa syukur dan kewajiban untuk membalas kebaikan, betapapun kecilnya. Dan rasa lapar yang pernah menjeratnya, kini menjadi pengingat bahwa tidak semua yang berlimpah itu berarti kenyang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun