Mohon tunggu...
Nanik Sudarwati
Nanik Sudarwati Mohon Tunggu... -

aku, kau, Dia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sedamai Sunset di Hati

17 Februari 2015   06:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:04 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ya... Kalau mau jujur, Heru sebenarnya sangat-sangat pengertian. Dia tak mau mengganggu kebahagiaan keluarga kecil kami. Tapi dia juga tak kuasa  menghindar godaan. Karena dia juga masih memendam cinta itu.

"Tak ada yang sanggup melawan takdir. Ingatlah itu... Kita jalani saja alur ceritanya. Tuhan pasti tau yang terbaik buat kita. Juga buat Heru," lanjut otakku pelan.

Diperintahkannya kepalaku untuk sekali lagi mendongak.

Mentari hampir sempurna tenggelam... Sisakan jingga yang merona menawan.

...........

Aku bangkit. Kukebaskan pasir yang menempel di celana panjangku.

Mungkin benar,

Tak selamanya cinta bisa dan harus memiliki,

Heru hanyalah masa lalu,

Dia juga teramat baik,

Cintanya tulus,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun