Langkah terakhirnya adalah kolak pisang ambon sudah bisa disajikan untuk makanan buka puasa, semoga nanti ibu saya suka ya teman-teman. Setelah waktunya berbuka, akhirnya kolak pisang ambon di coba oleh ibu saya, meskipun rasanya tidak 100 persen enak, namun rasanya masih dapat diterima oleh lidah ibu saya.
 Saya juga merasa bahwa rasanya tidak seperti kolak biasanya, namun tidak terlalu buruk menurut saya rasanya untuk orang yang baru pertama kali mencoba. Ibu saya juga turut bangga kepada saya, alasan ibu bangga karena saya masih mau membuatkan makanan spesial untuk dirinya di bulan suci Ramadan ini, senang rasanya bisa membuat ibu bangga teman-teman.
Nah teman-teman, itulah cerita saya mengolah sajian berbuka puasa yang berbahan dasar buah lokal. Teman-teman semua, pastinya juga memiliki pengalaman seperti saya bukan, buat teman-teman semua yang memiliki pengalaman sama dengan saya. Kalian semua bisa berkomentar ditulisan saya ini ya teman-teman, saya ingin tahu juga pengalaman kalian semua membuat sajian makanan untuk berbuka puasa.
Teruntuk teman-teman yang belum pernah mencoba, cara ini juga bisa kalian coba teman-teman, siapa tahu cara ini juga bisa membuat ibu kalian menjadi merasa bangga. Teman-teman semua, saya juga berterimakasih sebanyak-banyaknya karena kalian semua telah mau menyempatkan waktu untuk membaca tulisan saya ini. Teman-teman semua, semoga kalian semua tetap setia menantikan tulisan terbaru dari saya. Saya akan terus berusaha untuk menghadirkan tulisan-tulisan terbaru, jadi sampai jumpa dan tetap nantikan tulisan saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H