Manusia memiliki sistem pemrosesan informasi yang terdiri dari dua saluran yang memiliki tugas berbeda yaitu saluran verbal dan saluran visual. Saluran audio/verbal merupakan saluran yang digunakan untuk memproses informasi dalam bentuk audio dan representasi verbal seperti kata-kata atau teks yang terdapat pada multimedia.
Sementara itu, saluran visual/piktorial merupakan saluran yang digunakan untuk memproses informasi dalam bentuk gambar dan representasi visual lainnya seperti gambar, grafik, chart dan ilustrasi.
Adanya dua saluran permrosesan informasi yang dimiliki manusia menjadi alasan pertama pentingnya menggunakan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran. Multimedia berbasis komputer dapat mengakomodasi dua saluran informasi, baik visual maupun verbal.
Melalui multimedia berbasis komputer dapat ditampilkan berbagai objek secara visual berupa gambar, grafik, video dan ilustrasi. Adanya objek-objek tersebut dapat memudahkan peserta didik dalam memahami suatu konsep yang sedang dipelajari.
Selain itu, melalui multimedia berbasis komputer dapat ditampilkan juga objek secara verbal berupa audio atau represetasi lain seperti runing teks dan lainnya. Audio dan teks dalam multimedia berbasis komputer akan membantu peserta didik dalam pembelajaran.
Baca juga : Konsep Merdeka Belajar, Guru Wajib Berinovasi dengan Menggunakan Media Pembelajaran
Kapasitas Dua Saluran yang Memiliki Keterbatasan
Dua saluran sistem pemrosesan informasi pada manusia memiliki keterbatasan. Proses kerja kognitif hanya menghasilkan informasi dalam jumlah terbatas pada satu waktu tertentu yang diperoleh dari saluran verbal dan saluran visual.
Kondisi keterbatasan pada dua saluran tersebut menunjukkan perlunya kombinasi aspek verbal dan visual yang saling melengkapi ketika pembelajaran berlangsung. Jika informasi yang disampaikan guru hanya dalam bentuk verbal, maka saluran verbal yang dimiliki peserta didik akan mengalami overload sehingga tidak bisa lagi menerima informasi. Kondisi tersebut akan menyebabkan pembelajaran menjadi tidak efektif.
Sebaliknya jika informasi yang disampaikan guru hanya dalam bentuk visual saja, maka saluran visual yang dimiliki oleh peserta didik pun akan mengalami overload yang pastinya menyebabkan tidak bisa lagi mencerna informasi ketika pembelajaran.
Oleh karena itu, pengemasan pembelajaran yang mengakomodasi dua saluran pemrosesan informasi tersebut perlu menjadi perhatian. Kehadiran multimedia berbasis komputer setidaknya dapat memfasilitasi proses kognitif yang terjadi pada dua saluran yang dimiliki peserta didik.