Mohon tunggu...
Abdul Latip
Abdul Latip Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Belajar sepanjang Hayat | Lecture | alatip0212@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ruang Kelas Bukan Tempat Isolasi Pemikiran Siswa

8 September 2018   10:35 Diperbarui: 10 September 2018   08:27 2472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : edukasi.kompas.com

Akibat dari proses pembelajaran yang demikian, siswa hanya akan menangkap konsep sebagai langkah-langkah penyelesaian soal, bukan sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir seperti berpikir kritis dan kreatif.

Jika praktek pembelajaran yang demikian terus terjadi, maka bukan tidak mungkin potensi dan kemampuan berpikir siswa tidak terlatih dengan baik, sehingga pemikiran siswa akan terisolasi pada tataran menerima dan menyimpan pengetahuan yang diajarkan oleh guru.

Padahal sebagaimana kita ketahui bahwa setiap siswa memiliki potensi yang sama untuk diasah dan dikembangkan melalui pendidikan, tentunya pendidikan yang mampu menjadikan ruang kelas sebagai tempat mengembangkan cara berpikir dan melepaskan siswa dari belenggu isolasi pemikiran.

Pembelajaran Abad 21 untuk Melepaskan Belenggu Isolasi Pemikiran Siswa 

Konsep pembelajaran abad 21 memiliki desain yang tidak hanya bicara tentang pengetahuan, dalam pembelajaran abad 21 terdapat 3 aspek yang menjadi penekanan untuk bekal siswa: 1) karakter, 2) Kompetensi 4C dan 3) Literasi.

Berkaitan dengan isolasi pemikiran siswa di ruang kelas yang mungkin selama ini masih sering terjadi, penguatan kompetensi 4C yang menjadi bagian dari pembelajaran abad 21 bisa menjadi solusi untuk diterapkan dan dihadirkan pada pembelajaran di ruang kelas.

Kompetensi 4C yang terdiri dari Critical thinking, Creativity, Colaboration, Communication merupakan kompetensi yang diperlukan siswa untuk menghadapi abad 21. Oleh karena itu pengasahan kompetensi 4C dalam pembelajaran di ruang kelas jauh lebih penting dibandingkan sekadar penjelasan mengenai langkah-langkah penyelesaian soal.

Pembelajaran dengan pengasahan kompetensi 4C akan membekali siswa dengan kemampuan berpikir yang akan digunakan tidak hanya sekedar di ruang kelas saja, tetapi bisa diterapkan juga dalam berbagai situasi dan kondisi yang berbeda. Sementara jika orientasi pembelajarannya hanya pada langkah penyelesaian soal, maka siswa hanya dapat menggunakan pengetahuannya pada saat menghadapi ujian-ujian di ruang kelas.

Berdasarkan hal tersebut maka konsep pembelajaran 21 dengan berbagai penekanannya sangat penting untuk diterapkan di berbagai jenjang pendidikan dan dihadirkan secara nyata dalam pembelajaran di kelas.

Dengan demikian ruang kelas tidak lagi menjadi tempat isolasi pemikiran siswa, melainkan ruang yang akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengasah berbagai keterampilan abad 21 yang kelak akan menjadi bekal dikehidupan masa depannya.

Salam Pendidikan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun