Mohon tunggu...
Althof Abiyyah
Althof Abiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello Everyone

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengupas Sisi Positif dan Negatif Media Sosial Melalui Film "The Social Dilemma" dengan Pandangan Pribadi

15 Juli 2021   06:54 Diperbarui: 15 Juli 2021   07:36 3150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan secara refleks, jari kita akan menekan notifikasi itu. Kita kembali membuka aplikasi mereka, dan orang-orang di balik layar itu akan girang karena berhasil membuat kita kembali aktif menggunakan layanan mereka.

Celakanya, ketika mereka tahu umpan yang mereka berikan berhasil menarik kita, mereka akan terus memberikan umpan-umpan berikutnya sehingga tanpa sadar kita akan terpaku, hanya jari kita yang terus bergerak menggulir beranda sosial media kita.

Ada tiga tujuan utama di banyak perusahaan teknologi semacam ini. Ada tujuan untuk meningkatkan penggunaan agar terus menggulirkan layar. Ada tujuan pertumbuhan supaya kita kembali dan mengundang semakin banyak teman. Lalu ada tujuan iklan untuk memastikan bahwa seiring semua itu terjadi, mereka akan menghasilkan uang sebanyak mungkin dari iklan.

"Masing-masing tujuan ini ditenagai oleh algoritma yang bertugas mencari tahu apa yang harus ditunjukkan agar jumlahnya terus naik," kata Tristan Harris, mantan Desain Artistik Google yang sekarang menjadi Presiden Center for Humane Technology.

Mereka akan berusaha membuat kita merasa tidak nyaman, kesepian, takut, tak pasti, ketika kita tidak memegang gawai. Dan perangkat keras yang kita miliki, yakni otak, yang berusia jutaan tahun, dihadapkan dengan sebuah layar yang di baliknya ada ribuan teknisi dan super komputer yang punya tujuan berbeda dari tujuan kita.

"Jadi, siapa yang akan menang dalam hal itu? Siapa yang akan menang?" lanjutnya.

Film dokumenter The Social Dilemma menjadi sebuah pengingat bagi kita tentang betapa penggunaan media sosial itu berpengaruh pada kemanusiaan. Secara garis besar, dokumenter ini bercerita tentang dampak negatif media sosial dan dunia maya. Segala hal negatif dari media sosial yang terlihat natural bukan sebuah "kecelakaan", tetapi memang telah didesain. Para desainer dari berbagai platform media sosial memantau penggunaan dan memengaruhi psikologi penguna. Beberapa dampak negatif yang telah kita saksikan di antaranya interaksi nyata antar individu yang semakin menurun, berita bohong, polarisasi antar golongan manusia, sampai kepentingan negara.

Di era digital ini, mayoritas orang memiliki akses internet, termasuk untuk sosial media. Hal ini semakin membuat The Social Dilemma relevan untuk tontonan kita saat ini karena secara keseluruhan, film rilisan September 2020 ini sangat menarik karena berhasil menyampaikan kepada para penontonnya mengenai teknologi digital yang populer kita gunakan di era modern. Ternyata setiap tindakan yang kita lakukan di media sosial, dipantaunya hingga dapat memprediksinya. 

Di samping itu, The Social Dilemma menjadi sebuah pengingat bagi kita tentang penggunaan media sosial sangat berpengaruh pada kemanusiaan. Namun tidak bisa dipungkiri juga bahwa sosial media telah memberikan banyak kemudahan untuk kita saat ini. Salah satunya adalah bisa membuat kita terhubung dan seolah menjadi sangat dekat dengan saudara, sahabat, atau kawan lama, yang ada di belahan dunia lain. Kita juga tidak bisa menampik fakta bahwa media sosial telah menciptakan sebuah keindahan yang menakjubkan dari relasi yang dimungkinkan oleh internet.

Dari pembahasan diatas, tentang Teknologi, Informasi dan Komunikasi terutama terkait hadirnya media sosial yang di kaitkan dengan  film dokumenter "The Social Dilemma". Menurut pandangan saya perkembangan teknologi sekarang sudah tidak bisa diragukan lagi perkembangannya. Banyak sekali dampak-dampak yang terjadi tentunya berbau positif dan juga negatif. Kita sebaiknya sebagai pengguna media sosial yang bijak harus padai memilah dan memilih mana berita yang valid mana yang hoax. Selain itu seperti yang sudah dilihat pada film dokumenter "The Social Dilemma" banyak sekali hal-hal yang tidak terduga dibalik penggunaan media sosial. Banyak sekali sisi-sisi gelap yang harus kita ketahui dan resapi agar lebih tahu seperti apa media sosial yang sesungguhnya. Mengingat di masa sekarang ini kita sedang dihadapkan suatu wabah besar yang cukup menyerang raga dan psikis kita sehingga harus lebih berhati-hati dalam menerima informasi-informasi tersebut. Sebagai salah satu pemanfaat teknologi informasi dan komunikasi saya cukup mendapat banyak pelajaran bahwa semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi harus semakin berkembang pula kemampuan berfikir kita agar penemuan tersebut dapat berkerja dan digunakan utuk hal positif serta bermanfaat bagi berlangsunya hidup kita. Tetap patuhi protokol kesehatan stay safe, semuanya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun