Dari meja counter tempat saya berdiri, saya bisa melihat petugas yang sebelumnya nyelonong pergi di awal keluar dari 'pertapaan'nya sambil bermain hp. Kontan kesabaran saya langsung habis, dan dengan sedikit meninggikan suara, saya berteriak memanggil petugas tersebut "Mas!! Ini Petugasnya Hanya Satu Orang Atau Bagaimana???" petugas tersebut nampaknya baru tersadar dan akhirnya menyahut, "iya Pak, mohon menunggu sebentar ya" (dengan intonasi dan nada yang terasa disopan-sopankan).
Selang beberapa saat setelah customer-nya sudah dilayani oleh petugas call-center, ia baru keluar dan menyapa isteri saya serta mempersilakan duduk. Karena melihat saya masih berdiri, dia juga mempersilakan saya duduk, namun saya sudah tidak menggubris dia lagi dan saya langsung berlalu saja pergi dan membiarkan isteri saya yang melanjutkan keperluannya. Saya sengaja melakukan ini biar petugas tsb. juga merasakan bagaimana tidak enaknya diabaikan oleh lawan bicara apalagi dalam konteks customer service.
Pelajaran yang dapat diambil dari kejadian di atas sebenarnya merupakan jawaban dari pertanyaan "Apa sih sebenarnya yang Paling Penting dalam melaksanakan pekerjaan kita sebagai karyawan dari suatu perusahaan?" Apalagi jika pekerjaan tersebut bersentuhan langsung dengan customer. Apakah kita akan membiarkan customer untuk menunggu saat kita sedang asyik menyelesaikan satu pekerjaan kita yang belum/hampir selesai?Â
Sangat perlu untuk dicamkan baik-baik bagi kita para pelaku customer service bahwa tidak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang customer selain perasaan diabaikan/dicuekin/tidak dipedulikan meskipun hanya beberapa saat.
Harap selalu diingat atau kalau perlu dicetak dan diletakkan di counter/meja kerja kita bahwa:
Customer adalah seseorang yang paling penting bagi kita, bisnis kita, perusahaan kita, baik saat bertatap muka, via telepon, email, maupun chat;
Customer tidak bergantung pada kita, justru sebaliknya kita-lah yang bergantung pada mereka;
Kehadiran customer bukan merupakan suatu gangguan pada pekerjaan kita, justru mereka adalah tujuan utama kita dalam melakukan pekerjaan;
Customer juga manusia biasa seperti kita yang memiliki perasaan dan emosi.
Dari penjelasaan tersebut, seorang karyawan/petugas harus selalu memberikan perhatiannya kepada customer sepanjang waktu apapun bidang bisnis/perusahaannya. Ada kalanya Anda begitu sibuk sehingga customer harus menunggu untuk mendapat giliran/perhatian Anda. Apa yang harus Anda lakukan pada situasi tersebut? Prioritas tertinggi pastinya tetap Anda berikan kepada customer yang sedang dilayani, namun Anda juga tetap dapat memberitahu kepada customer yang menunggu dan memberikan kesan/pesan bahwa Anda tetap memberi perhatian atas keberadaan mereka.Â
Isyarat berupa anggukan, senyuman, kontak mata singkat, bahkan sapaan "mohon menunggu sebentar, saya akan segera melayani Anda" itu sudah lebih dari cukup buat customer.Â