Mohon tunggu...
Althaf Tibyan
Althaf Tibyan Mohon Tunggu... Konsultan - Customer Service Consultant

Saya seorang praktisi dan pengamat layanan nasabah dengan pengalaman di dunia perbankan selama hampir 20 tahun. Saat ini saya aktif sebagai konsultan independen, trainer, coach dan dosen paruh waktu di beberapa universitas di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kesan Pertama yang Sangat Menentukan

4 Oktober 2020   08:04 Diperbarui: 4 Oktober 2020   08:19 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhubung Arif ini seseorang yang tidak terlalu memperdulikan penampilannya, dhi. ia agak urakan (tidak rapih dan tidak bersih -- baju lusuh, rambut tidak disisir rapih, jenggot juga tidak dirapihkan), saya coba menggali pemahaman dia terhadap poin penting yang termasuk dalam landasan utama layanan, yaitu tentang kesan pertama (1st Impressions) dan seberapa pentingnya aspek kesan pertama ini dalam customer service. 

Namun mengingat pemahaman Arif yang masih cukup terbatas seputar customer service (menurut saya), setelah sesi coaching selesai - dengan kesepakatan bahwa Arif akan lebih banyak belajar untuk berusaha memahami dan mengaplikasikan service excellence di dalam pekerjaannya.

Saya mencoba membantu menjelaskan kepada Arif dengan bahasa yang mudah dipahami apa yang dimaksud dengan kesan pertama dan seberapa pentingnya kesan pertama tersebut dalam pekerjaan Arif. Catatan: kita tidak bisa meng-coaching pengetahuan. 

 Berbagi informasi kepada lawan bicara

Berikut kurang lebih pesan yang saya sampaikan kepada Arif:

"Nanti pada saat terjadi kontak dengan perusahaan untuk melakukan tes (dhi. tatap muka), tim dari perusahaan akan langsung membuat gambaran tentang diri kamu. Tanpa berfikir banyak, akan langsung tercipta apa yg dinamakan dengan kesan pertama. Jika kesan pertama tersebut bagus, berarti kamu sdh membangun landasan untuk suatu komunikasi atau hubungan yg baik. Tapi jika sebaliknya, maka kamu mesti berusaha keras untuk mengubahnya dan membangun kembali landasan tersebut agar hasil yang kamu harapkan atau cita-citakan dapat tercapai." 

"Dalam konteks kamu Rif, karena tujuannya adalah lulus tes menjadi seorang supir di vendor perusahaan, usahakan kesan pertama yang diterima oleh mereka pada saat melihat kamu pertama kali ya harus positif."

Nah hal-hal apa saja yang perlu kamu perhatikan? Berikut poin-poinnya:" 

  1. "Penampilan. Penampilan adalah hal yang paling pertama dilihat orang lain dari diri kita. Langkah awal menciptakan kesan pertama yang baik adalah dengan penampilan yang baik pula. Jika penampilan kamu kurang baik, ini bisa menjadi penghalang terciptanya kesan pertama yang positif. Karenanya, pastikan penampilan kamu sesuai untuk mendukung pekerjaan kamu."

  2. "Pakaian. Menggunakan pakaian yang pantas atau sesuai dengan tipe pekerjaan kita. Pastikan pakaian kamu sesuai dengan jenis pekerjaan kamu. Contoh jika kamu kerja di bank pasti pakaiannya berbeda dengan yang bekerja di pabrik, pelayan di restoran fast food pasti akan menggunakan seragam yang berbeda dengan pelayan di restoran mewah, supir angkot juga tidak akan menggunakan seragam layaknya supir taksi dengan merek ternama dst. Jadi pastikan kamu selalu berpakaian sesuai dan pantas dengan lingkungan kerja kamu."

  3. "Penampilan. Pastikan penampilan kamu rapih & bersih. Contohnya rambut kamu harus tertata rapih, kuku bersih, wajah, badan, gigi tidak kotor, pakaian juga tidak kusut, sepatu disemir, dst. Pastikan tampilan keseluruhan kamu terlihat profesional. Selalu berkaca sebelum mulai bekerja. Jika punya kaca dengan ukuran untuk seluruh tubuh di rumah, pastikan cek dulu kerapihanmu sebelum keluar rumah. Jika harus naik motor atau angkutan umum yang berdesak-desakan, pastikan membawa baju ganti dan merapihkan diri kembali sebelum masuk ke ruang tes atau mulai bekerja nanti."

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun