“rumah kamu dimana? Mau abang anterin?”
Orang tersebut mengulurkan tangannya, terlihat senyum yang tak biasa ku lihat. Kembali memandang tangannya yang mengulurkan sebuah bantuan kepadaku, aku tertarik untuk meletakkan tanganku kepadanya.
Kami berdua akhirnya berjalan, berjalan bersama ke tempat yang katanya disebut dengan rumah..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H