Mohon tunggu...
Alsy Amalia Jasmine Muin
Alsy Amalia Jasmine Muin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Science and Technology Enthusiast, gemar membaca buku, mendengarkan musik, dan permainan asah otak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

QRIS dan Pandemi: Mengapa Risiko Kesehatan Jadi Prioritas Utama Masyarakat?

3 September 2024   13:26 Diperbarui: 3 September 2024   13:33 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian yang dilakukan oleh Denny Prasetya et al. (2024), memberikan kontribusi penting dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi QRIS selama pandemi COVID-19. Temuan bahwa risiko persepsi memainkan peran utama dalam memotivasi penggunaan teknologi ini menyoroti pentingnya konteks krisis kesehatan dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Pemerintah dan penyedia layanan harus mempertimbangkan aspek ini dalam mengembangkan strategi promosi yang menekankan keamanan dan kenyamanan penggunaan QRIS, terutama di tengah situasi darurat.

Meskipun penelitian ini memberikan wawasan berharga, terdapat beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan, seperti keterbatasan data yang hanya mencakup wilayah Jabodetabek dan tidak dapat digeneralisasikan ke situasi normal atau konteks lainnya. Penelitian di masa depan dapat mengeksplorasi penggunaan QRIS dalam kondisi yang berbeda untuk melihat apakah hasil serupa dapat ditemukan. Selain itu, penambahan variabel lain yang relevan dapat memperkaya model dan menghasilkan temuan baru yang bermanfaat.

Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa teknologi QRIS telah berhasil diadopsi oleh masyarakat Jabodetabek, dengan kekhawatiran akan risiko kesehatan menjadi pendorong utama. Ini menjadi pelajaran penting bagi pengembangan dan implementasi teknologi di masa depan, di mana perhatian terhadap persepsi risiko dan komunikasi yang efektif dapat meningkatkan penerimaan teknologi baru di kalangan masyarakat.

Referensi

Prasetya, D., Rahardjo, A. R. G., Aritonang, E. R. U., Manggalaningwang, J., Maharani, N. A., Ivander, Y., & Mukhamadiyev, A. (2024). Technology Acceptance Analysis Using UTAUT: A Study of QRIS Acceptance during the Pandemic. INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi, 8(2), 181-199. https://doi.org/10.29407/intensif.v8i2.21982

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun