Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman

Puing-puing Gaza jadi Saksi

24 September 2024   12:58 Diperbarui: 24 September 2024   13:01 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aminah tahu, kakak nomor satu sekarang sudah kembali ke medan laga pertarungan mempertahankan negeri demi kemerdekaan Palestina sejati, walau hatinya sedih kakak nomor dua Halim sudah tewas di rumahnya bersama keluarganya ketika bom-bom penjajah Zionis membombardir Gaza setelah serangan umum 7 Oktober 2023 kemarin.

 Hati yang sepi

Aminah seakan bersyukur juga sedih ketika berhasil menyelamatkan diri dari Gaza bersama kekasih tercinta Sayid  yang juga menjadi suaminya tepat sebelum penyerbuan yang berlanjut dengan hancurnya rumah sakit Indonesia di Gaza tempat cinta bertaut saat itu.

"kamu tidak usah memikirkan kami demi hidupmu yang lebih baik ya nak" kata sang ibu yang dijawab dengan anggukan kepalanya walau hatinya menjerit tangis serta sedih dalam ujung batinnya.

"ya bu, maafkan aku belum bisa membahagiakan keluarga kita" jawabnya lirih sebab ada dua adik lelakinya yang masih remaja harus juga di tinggalkannya , hatinya sedih, karena  Aminah satu-satunya wanita di keluarga bapak Halim

Sudha hampir setahun perang di tanah Gaza belum reda, hampir setahuan juga, Aminah di Indonesia dengan suami tercinta relawan kesehatan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, sekarang masih aktif sebagai relewan kemanusiaan di tanah air.

Keadaan Gaza bisa di  ketahuinya dari media sosial dan televisi wlau di sini hatinya sudah mantap, namun do'anya untuk tanah air  tercinta supaya lekas merdeka dan keselamatan keluarganya selalu di sampaikan setelah sholat tetap rasa gundah itu ada di benaknya yang dalam.

"harapan merdeka itu ada dik, namun jangan terlalu berharap sebab hanya Allah swt yang tahu saatnya negerimu merdeka" kata sang suami menghibur kegundahannya

"namun Abi, aku masih merindukan tanah kelahiranku," jawabnya singkat

"kelak saatnya merdeka adalah takdirNya,,"

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun