Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masa depan Golkar di Tangan Orang Dekat Istana

21 Agustus 2024   21:28 Diperbarui: 22 Agustus 2024   05:24 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa depan Golkar setelah Airlangga terbitlah Bahlil Lahadalia tangan kanan "raja jawa"

Golkar dalam munaslub nya setelah Airlangga Hartarto mundur sungguh bukan kejutan lagi. 

Aklamasi membuat partai berlambang pohon beringin ini telah mematikan demokrasi di tubuhnya.

Bagaimana tidak rumor orang dekat "raja jawa" yang diangkat menjadi nyata dalam organisasi parpol Golkar.

Bahlil sebagai calon tunggal semakin buat demokrasi di partai Golkar membuat sentimen negatif diluar munas yang memang luar biasa.

Orang dekat raja jawa

Hasilnya sudah diduga yakni Bahlil menjadi penguasa tunggal Golkar.

Bukan terkejut publik sebab faktor istana sudah diduga publik sebelumnya

Bukan

Analisa publik bahwa mundurnya Airlangga ada pengaruh ordal istana bukan rahasia publik lagi.

Bisa jadi Bahlil sebagai tameng untuk berjaga gejolak politik dari dalam tubuh Golkar.

Sebab isu tuduhan korupsi nikel dari KPK yang dibocorkan Faisal Basri juga menyebut satu nama dari istana.

Tameng politik untuk menjaga lengsernya raja jawa medio tiga bulan yang akan datang.

Siapa raja jawa?

Bahlil dalam pidatonya seakan mewanti-wanti jangan berani kepada sosok" raja jawa" itu.

Sosok raja jawa bisa jadi seseorang yang punya kekuasaan saat ini.

Namun bahlil tidak menyebutkan sosok itu sebab "raja jawa' itu bisa jadi dari kalangan istana saat ini.

Golkar bisa jadi Tameng juga bisa jadi, kelak ada gejolak antisipasi kader dengan kedekatan Ketum Golkar dengan sosok istana bukan rahasia umum lagi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun