Walau kontroversi kaum oposan tetap kritis atas semua ini sebab anaknya yang kedua serta menantu juga maji dalam kontestasi ingin jadi pemimpin di wilayahnya.
Sah-sah saja dalam konteks ala "dinasti" Jawa yang berkelanjutan.
Pamor yang mulai meredup
Pamor  (jawa) atau pengaruh Jokowi masih ada di Republik ini.
Walau kian mengecil seiring di estafet kepemimpinan lima tahunan.
Banyak kawan yang mendukung ikhlas dan banyak lawan juga yang tidak mendukung mengakui kekuasaannya dipegang nya.
Momentum perpindahan upacara di ibu kota baru Nusantara menjadi sejarah tersendiri bagi Jokowi.
Sebab semua kuasa harus berganti itu disadari Jokowi dan semua menjadi nyata.
Siapa kawan dan lawan mulai tersingkap ketika partai pengusungnya mulai meninggalkannya saat ini.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H