Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Politik

Supersemar Bukti Bukan Salah Soeharto Dipercaya oleh Soekarno Bertindak Tegas (03)

11 Maret 2024   10:54 Diperbarui: 11 Maret 2024   11:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Supersemar  Bukti Bukan salah Soeharto dipercaya oleh Soekarno (03)

Supersemar  yang diberikan Soekarno pada hari ini 11 Maret 1966 silam nampaknya masih membekas dalam hati dan luka yang dalam dari korban revolusi dan dari keluarga PKI.

Banyak sejarawan yang masih kaku dalam menyikapi realita bahwa Supersemar bukan hanya sebuah surat sakti sembarangan.

Banyak kajian sejarah yang ujungnya pertanyaan adalah mengapa surat sakti ini hilang dan mengapa sampai begitu tegasnya soeharto kepada PKI dan underbownya.

Dendam masa lalu ataukah ini yang menjadi dalih " tumpes kelor" hanya Soeharto dan penentu kebijakan saat itu yang tahu harus begitu tindakan yang mereka perlukan kepada pengkhianat bangsa yakni PKi dan antek-anteknya.

Menukil kisah atau menulisnya harus berkepala dingin untuk tidak bisa menyalahkan sejarah yang telah berlalu atau sejarah yang kelam harus diakui oleh bangsa ini bila mau maju dalam pola pikir tentang sejarah bangsa sendiri yang  kelam ini.

Buku Dalih pembunuhan Massal Peristiwa 30 September dan kudeta Soeharto  karya John Roosa yang mengumbar data tentang jutaan pengikut PKi yang tewas.

Ini  bisa jadi hanya sebutir temuan yang  hingga kini tidak ada lagi yang membuat tesis atau penelitian yang bening terhadap sepak terjang Soeharto kala itu.

Bukan salah Soeharto

Ketika keadaan negara yang genting dan tidak menentu  setelah terkuaknya upaya kudeta apa yang dinamakan G 30 S/PKI makan desakan massa demonstrasi menuntut dengan Tritura mendesak pembubaran PKI  semakin ramai dan intenskal itulah yang membuat Soekarno memberi mandat kepada Soeharto Supersemar itu.

Sebagai tentara yang berpengalaman dalam medan tempur jiwa Korsa Soeharto muncul apalagi korban keganasan PKI saat  itu adalah seniornya dan itulah yang membuatnya  jadi Raja tega dan kejam terhadap musuhnya  yakni PKI.

Alasan pemulihan keamanan dan ketertiban umum adalah keputusan yang diambilnya dengan resiko yang nyata karena kekuatan PKI saat itu ada dalam semua lini pemerintahan.

Supersemar yang di tangannya nampaknya memberi jalan untuk kemenangan dan memenangkan "pertandingan" pengaruh Soekarno, PKI dan Tentara saat itu.

Kepercayaan Soekarno dijalankannya sepenuh hati kita tidak akan  tahu ada dendam  masa lalu atau dendam jiwa Korsa saat itua.

Kepercayaan seorang pemimpin Soekarno saat itu memang menjadikan semua yang di perintahnya harus dijalankan dan itulah mengapa Soeharto mudah konsolidasi dan juga "memenangkan" pertarungan sejak perseteruan kaum komunis, agama dan Tentara pernah dijembatani oleh Soekarno dalam ide Nasakom yang gagal total saat itu.

Soeharto ternyata tidak hanya tentara dan polisi yang digunakan untuk memberantas PKI saat itu  namun aparat pemerintahan dan juga Ormas yang juga dikerahkannya untuk memburu para kaum teroris.

Bukan salah Soeharto kalau harus mengorbankan para anak bangsa dan bukan salah Soeharto kalau Supersemar itu juga yang akhirnya jatuhkan Soekarno ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun