Sebagai tentara yang berpengalaman dalam medan tempur jiwa Korsa Soeharto muncul apalagi korban keganasan PKI saat  itu adalah seniornya dan itulah yang membuatnya  jadi Raja tega dan kejam terhadap musuhnya  yakni PKI.
Alasan pemulihan keamanan dan ketertiban umum adalah keputusan yang diambilnya dengan resiko yang nyata karena kekuatan PKI saat itu ada dalam semua lini pemerintahan.
Supersemar yang di tangannya nampaknya memberi jalan untuk kemenangan dan memenangkan "pertandingan" pengaruh Soekarno, PKI dan Tentara saat itu.
Kepercayaan Soekarno dijalankannya sepenuh hati kita tidak akan  tahu ada dendam  masa lalu atau dendam jiwa Korsa saat itua.
Kepercayaan seorang pemimpin Soekarno saat itu memang menjadikan semua yang di perintahnya harus dijalankan dan itulah mengapa Soeharto mudah konsolidasi dan juga "memenangkan" pertarungan sejak perseteruan kaum komunis, agama dan Tentara pernah dijembatani oleh Soekarno dalam ide Nasakom yang gagal total saat itu.
Soeharto ternyata tidak hanya tentara dan polisi yang digunakan untuk memberantas PKI saat itu  namun aparat pemerintahan dan juga Ormas yang juga dikerahkannya untuk memburu para kaum teroris.
Bukan salah Soeharto kalau harus mengorbankan para anak bangsa dan bukan salah Soeharto kalau Supersemar itu juga yang akhirnya jatuhkan Soekarno ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H