Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orang Gila di Depan Istana

10 Februari 2024   10:46 Diperbarui: 10 Februari 2024   10:49 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"penguasa para pencari kursi

walau rakyat hanya makan nasi basi

berduyun

menempel poster 

jual senyum

diatas penderitaan rakyatnya"

Puisi yang selalu di ulang oleh orang yang berdiri di samping bangjo, lampu merah dekat istana Presiden dan aku selalu mendengarnya ketika melewati jalan ini aku jadi bertanya ini waras atau  tidak.

Setiap pagi aku tidak tahu benar sosok itu selalu menengadahkan kaleng di lampu merah mencari sesuap nasi untuk hari ini.

Banyak yang iba dan mengulurkan makanan dan minuman juga beberapa lembar uang yang dengan ikhlas di berikan tak banyak yang tahu siapa bapak yang penuh wibawa ini dan tidak ada yang tahu sebab aku baru pindah ke kota ini mengikuti istriku.

"mas kabeh kuwi iso owah  gingsir, semua bisa berubah secara cepat" pagi itu aku dengar omelan istriku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun