Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tahun Baru di Ujung Gaza

2 Januari 2024   12:48 Diperbarui: 2 Januari 2024   12:57 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih banyak yang trauma, desing peluru menuju akhir, menuju awal pertempuran di awal tahun baru ini semalam jelang akhir tahun, semu berharap kembang api dan flare yang di sulut.

Namun desingan dan  bunyi bom membawa trauma, menjadi gelisah, dan membuat hati semakin sakit, perang atau tidak sudah susah karena  tembok zionis yang mengancam

"bum, door" suara itu memekakan telinga dan semua menjadi kaget, khayal tahun baru dengan bebakaran sate dan juga sosis serta roti maryam tinggal kenangan

"aku hanya berharap semua  berakhir awal tahun ini" kata  perkata  terbata-bata

"sebab trauma turunan yang kami dapatkan" keluhmu kepadaku

" kita kembali ke Indonesia" itu yang aku ucapkan embuatmu semakin gelisah

"dengan meninggalkan semua bencana dan kekacauan ini ?" tanya mu keheranan

"semua anak dan keluarga kita boyong ke Indonesia" jawabku tegas

"dan kita menyerah kepada para zionis ini?" katamu keheranan kepadaku

Memang serba salah aku orang Indonesia yang  salah peprnah mencintaimu sayangku, dan ini semua sudah takdir  yang kuasa dan menerima apa yang tyerjadi di bumi Gaza Palestina ini

" skak mat, kita  mari semua kembali ke rumahku " ajakku penuh serius

semua tidak berpikiran lapang sejak  serangan umum  7 Oktober  2023 itu semua menajdi ebrubah perlawana di Gaza belumlah berakhir dan semua seakan tutup mata, akan selesai cepat seperti yang terjadi tahun-tahun yang lalu  namun kini lain.

Pejuang Palestina semakin intens membuat semua ini menjadi nyata, perjuangan hadapi penjajah yang telah menjajah 75 tahun lama sejak 1948.

Tragedi Gaza tampaknya menjadi membuka mata dunia internasional tentang kejamnya Zionis dan juga kejamnya tragedi genocide di tanah Gaza yang hampir puuhan tahun tidak di sadari oleh para penguasa dunia saat ini.

Waktu  kini  menjadi nyata

Ketika tahun berganti dan kini hadapi 2024 kini menjadi nyata dunia akan peduli atau akan ada dampaknya buat semua negeri adalah sebuah nyata

Aku diam membisu dan menahan bara  tiga bulan lebih tragedi itu berjalan, menjadi semua adalah sebuah elegi yang nyata.

Tentang tragedi, trauma yang menjadi sebuah pengalaman hidup ini 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun