Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Jogja 1965 (10)

24 September 2023   10:06 Diperbarui: 24 September 2023   10:18 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tidak mau ada urusan politik dik aku hanya ikut seni dan juga menghargai bakat aku untuk jadi seniman, itu juga cita-cita aku" kat mas bagus kepadanya yang terngiang di kepala sampai kini.

"Beberapa daerah mulai bergejolak mas, termasuk kebebasan seni untuk kritik dan serang pemerintahan saat ini" jawab Safitri kepada mas Bagus

"Tidak aku tahu Jogja selama masih ada kanjeng Sultan bisa dikendalikan tenang saja aku tidak ada hubungannya dengan politik kekinian, aku hanya ingin satu bisa pentas " jawab mas Bagus sederhana.

Semua menjadi hatinya was-was seakan sudah siap kehilangan kekasih tercintanya ini namun aku harus bagaimana  menepis keraguan ini atau ikut kata bapak harus waspada bulan-bulan ini karena tanda-tanda alam mulai menjadi nyata adanya. Aku diam diantara resah dan logika yang aku jalankan isu tentang kedekatan mas Bagus dan Lindri bintang panggung yang cantik itu coba di tepisnya di dalam hatinya yang dalam ini.

Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun