aku harus bertanya tentang rasa
suka dan gembira jadi satu
aku begitu larut dalam suasana sore ini
mohon
dan maaf
aku tidak bisa penuhi hasrat-hasrat  liarmu
tentang hari yang begitu cepat berlalu
nasib
atau sia-sia hari ini
karena aku tidak pernah memohon maaf darimu
tentang kesalahan masa lalu
***
"aku harap kamu tahu bertapa berat hari ini mengais rezekiNya harus tetap kita syukri" kataku kepada istriku sore ini
"ini tentang hidup mas bukan filosofi" bantah istriku lagi
"bukan, ini tentang" jawabku belum selesai istriku memotongnya
"bukan tentang capres atau anggota legislatif , bulsit mereka mas" kelu istriku
Bagimanapun  harga beras sudah naik seperti bensin yang enak begitu saja naik dan turun aku tidak pernah peduli walaukadang tidaka ada nasi di meja makan, istriku tetap tersenyum manis sore ini,
"nasi lele kesukaanmu sayang"Â
'sudah makan mas?'
" ya "
"benar?"
aku tidak sampai hati  dengan ketidak jujuranku sore ini aku hanya ingin lihat wajah istriku ceria walau aku harus berbohing sudah makan sore ini.
"enak mas"
"ya"
"kok ya dan ya?"
"benar"
"benar apanya mas?"
"sabtu ini belum gajian, mandor belum datang semua manyun"
"jadi belum makan ya mas?"
"jujur, aku.."
"kamu bohong kangmas.."
"ini tidak bohong"
"tadi.."
"apa mas?'
"belum juga,,"
Rasanya aku tidak berani tidak jujur dan harus jujur apa adanya tentang perut yang belum terisi dan upah buruh mingguan yang di bawa sang mandorÂ
aku hanya ingin kamu bahagia sayangku
'
Tok tok suara pintu di ketuk
Aku berlari kearah pintu dan terlihat oleh aku mas Ranto
"ini mas"
'terimaksih mas ranto"
"ini roti sekaleng dari pak mandor semu adapat dan,,"
"apa ini mas?"
"gaji kita seminggu ini.."
rasanya plong .... seperti es mengguyur badan alhamdulilah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H