"Beberapa teman wanita dan lelaki datang di pendopo sambil melihat orang berlatih gamelan dan bapak serta simbok bertanya, kok banyak cowoknya yang gondrong rambutnya panjang-panjang dibiarkan terurai, aku hanya bisa tersenyum ketika bapak dan simbok bertanya kepadaku tentang  rambut para lelaki di biarkan panjang, itulah orang seni bapak jawabku singkat kala itu"
Bagaimanapun bapak adalah juga perangkat desa yang disegani di desa kami banyak orang yang senang latihan gamelan dan beberapa ingin jadi pengrawit yang ahli dalam menjalankan  tugas memukul gamelan sesuai irama yang ada yang kadang aku tidak mengerti arti gending-gending karangan Ki Narti sabdo dan pangkur jengleng Basiyo yang di dengar bapak lewat radio serta dalang kondang  kegemaran bapak dari toyan Wates yang aku lupa namanya membuat aku tetap berpegangan pada simpul jawa yang kental "
berambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H