"namun pak aku takut mereka takut kepadaku" jawabku singkat
"benar itu nak' jawab bapak singkat
"jadi mending di takuti atau di segani?" tanyaku lagiÂ
Kulihat bapak mengambil nafas dalam sebelum menjawabnyaÂ
"bukan masalah itu pilihan sulit dalam hidupmu kelak nak" jawabnya penuh teka-teki dalam benakku yang dalam
"namun saya juga harus memilih" jawabku membuat kaget bapak yang sedang berpikir atas pertanyaan aku diatas
"boleh, namun kita harus sadar diri dan bijak dalam mengambil sebuah keputusan nak" jawabnya berwibawaÂ
Jumat ini sungguh seakan waktu terlalu lama untuk menemukan lagi sosok bapak dari sosok yang aku tunggu namun hari ini sepertinya bapak tidak jumat disini dan aku tidak tahu kenapa semua ini harus menjadi sebuah tanda tanya yang aku sendiri merasa bersalah bila mengharapkan semua ini berlalu dengan indah.
Aku terkesan bahwa hidup ini harus berbagi bapak itu selalu datang kesini dan menikmati takjil setiap jumat  dan bagiku itulah yang kau harapkan bisa berbincang lagi dengannya yang penuh kewibawaan dan juga penuh pertemanan bila kami berbicara sekedarnya di serambi masjid.
Ibadah Jumat siang ini selesai semua orang sudah pergi beberapa makanan sisa masih ada di box bekas mie itu aku lihat bapak itu benar-benar tidak datang
"mas masih belum pulang?" mas Noto takmir masjid ini