Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutjing Manis Pujaan Hati (10) Lelaki dan Kucing Hitam

23 Juni 2023   11:44 Diperbarui: 23 Juni 2023   11:48 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua seakan bicara tentang nasib

yang bisa jadi bukan tentang nasab 

sebab nasib dan nasab beda


semua berbicara tentang kini

lupa masa lalu yang penuh perjuangan

sakitkan raga 

sakitkan hati

dan susahkan pikiran

...

nasib

.....

Lelaki setengah tua itu tidak  menyadari bahwa kepulangan istri tercintanya kedea adalah kepulangan rahasia sang istri demi merawat sang ibunya yang sudah tua dan mulai renta di tambah berbagai penyakit yang menderanya. Semua dari kata satu ijin yang di loloskannya  demi sang bunda untuk temani di masa tua dan akhir nanti.

"maaf mas aku pulang dulu terserah mas mau tengok atau telepon aku" kata istrinya yang cantik tu karena perbedaan perkawinan yang hampir sepuluh tahunan 

"aku ijinkan demi simbok sayang?'jawab lelaki itu memberikan ijin sang istri untuk merawat kembali simbok tercintanya.

Semu harus menjadi nol ketida dirinya dulu dianggap sebagi perjaka tua yangg tak laku dan akhirnya menemukan bidadari antik jelita dari desa yang pernah jadi pembantu di tentangga desanya.

"aku masih sayang padamu mas"

'sama sayanku"

Semua orang akan takjub melihatnya bila kepasar atau mall istrinya selalu  di goda para pria yang kebanyakan melirik dan bahkan mefotonya diam-diam takut kepada dirinya yang dikira adalah "ayah" dari gadis manis di sampinya itu.

"aku harus bilang apa mas?"

"ini tentang apa?"

"setiap aku jalan sama mas banyak lelaki yang ingin kenalan keapdaku"

"bagus

"kok begitu?"

"kamu cantik sayangku, walau sudah jadi istriku banyak perjaka tua dan muda bahkan bapak-bapak tidak tahu kamu istrimu

"mas sih tidak kenalin aku dengan tetangga kiri kanan"

"malu aku punya istri secantik kamu, kamu tahu to aku hanya buruh dan tukang saja sayangku"

"aku tetap sayang mas lho"

di cubitnya lengan suaminya dan malam itu menjadi malam penuh kenangan ketika lampu kamar mulai redup dan menjaelang tengan malam hingga pagi hanya suara jengkerik dan burung malam jadi saksi keduanya memadu kasih.

Semua menjadi kenangan belaka istrinya  masih saja di desa banyak yang memberinya kabar terabik dan terburuk di terimanya dengan lapang dada sementara di rumahnya hanya di temani kucing hitam yang seakan menjadi nyata tiba-tiba menemaninya di kala sunyi menyergap setiap malamnya.

Hanya Wa atau video call yang menemaninya ketemu kangen dengan istrinya yang cantik itu, sampai malam itu istrinya  menangis bukan karena simboknya meninggal atau ada musibah apa tetapi membuat hatinya serasa pecah dan tidak ketemu nalar

"maaf mas ada yang mau melamar aku pagi tadi dan"
"kamu mau?"

"tidaklah aku masih cinta kepadamu mas,setia.."

Plong dadanya ingin malam itu kerumah istrinya untuk hajar lelaki itu namun niatnya di lupakannya takut hukum menjeratnya dan itu diruungkannya walau marah sampai di ubun-ubun kepalanya.

"makanya jangan umbar di medsos sayangku"

"maaf wong aku sudah hapus semua akunku hanya dia memofotku saat aku disawah sama simbok dan kakak"
'jangan disawah"

"lho-lho kerjaanku di sawah to mas derep, ani-ani, tandur dan mepe gabah"

" sayang..jaga diri ya"

"nggih mas.."

Hanya kucing hitam yang setia menunggunya dan hanya sebuah keajaiban ketika semua takdir itu benar adanya istrinya canti tetap setia dan tidak mengumbar di medsos kemolekan tubuhnya dan itu yang di mntanya saat ketemu pertama kali di medsos dan di anggukan kepalanya sang istri itulah yang membuatnya plong.

Sebab istrinya pintar ngaji dan pandai menajaga diri, dan rasa khawatir itu mulai hilang di pikirannya namun semua itu harus di tahnya rindau dan  hangatnya  istrinya selalu yang harus di tahannya saat ini karena semua ini demi simbok yang harus di rawatnya sampai akhir nanti.

-----------

#doalu untuk simbok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun